Panduan lengkap Shalat Tahajud: niat, tata cara, dan doa

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Shalat Tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Shalat ini dikerjakan pada malam hari setelah tidur dan memiliki keutamaan khusus. Rasulullah SAW menjadikannya sebagai amalan rutin, sehingga umat Islam dianjurkan untuk meneladani kebiasaan ini.

Secara bahasa, "Tahajud" berarti berusaha melawan atau meninggalkan tidur. Dalam istilah fiqih, shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah seseorang terlelap tidur. Ibadah ini menjadi bentuk ketaatan yang menunjukkan kesungguhan dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Waktu pelaksanaan

Shalat Tahajud dapat dikerjakan setelah shalat Isya hingga menjelang fajar. Umat Islam memiliki kebebasan untuk melaksanakannya kapan saja dalam rentang waktu tersebut.

Namun, waktu yang paling utama untuk menunaikan shalat Tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir. Periode waktu ini berlangsung sekitar pukul 01.00 hingga sebelum masuk waktu Subuh, saat suasana lebih tenang dan doa lebih mudah dikabulkan.

Baca juga: Niat Shalat Jumat: lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya

Jumlah rakaat

Dalam praktiknya, shalat Tahajud tidak memiliki batasan khusus dalam jumlah rakaat. Namun, umumnya shalat ini dilakukan minimal dua rakaat, dengan salam pada setiap dua rakaat. Umat Islam dapat menyesuaikan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan dan kesungguhan mereka dalam beribadah.

Rasulullah SAW sendiri melaksanakan shalat malam dengan jumlah rakaat yang bervariasi. Meskipun demikian, beliau selalu mengakhirinya dengan shalat Witir sebagai penutup. Hal ini menjadi contoh bagi umat Islam untuk menyeimbangkan ibadah sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Tata cara Shalat Tahajud

1. Niat

Sebelum memulai shalat, niatkan dalam hati untuk melaksanakan shalat Tahajud. Berikut adalah lafal niat yang dapat diucapkan:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat-tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram

Mengucapkan takbir "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan, menandai dimulainya shalat.

3. Membaca doa iftitah

Setelah takbir, membaca doa iftitah sebagai pembuka shalat.

4. Membaca surat Al-Fatihah

Membaca surat Al-Fatihah dengan tartil dan khusyuk.

Baca juga: Bacaan dzikir dan amalan shalat Dhuha yang membawa keberkahan hidup

5. Membaca surat dari Al Quran

Setelah Al-Fatihah, membaca surat lain dari Al Quran. Disarankan membaca surat yang dihafal dan dipahami maknanya untuk menambah kekhusyukan.

6. Rukuk

Membungkuk dengan tangan diletakkan di lutut, sambil membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ

Subhâna rabbiyal-‘azhîm.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung."

7. I'tidal

Bangkit dari rukuk sambil mengucapkan:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami‘allâhu liman hamidah.

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Kemudian membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ

Rabbana lakal hamd.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian."

Baca juga: Apakah perempuan boleh Shalat Jumat? Simak penjelasan lengkapnya

8. Sujud

Bersujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki di lantai, sambil membaca:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى

Subhâna rabbiyal-a‘la.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi."

9. Duduk di antara dua sujud

Duduk sejenak sambil membaca:

رَبِّ اغْفِرْ لِي

Rabbighfir lî.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku."

10. Sujud kedua

Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

11. Bangkit ke rakaat kedua

Setelah sujud kedua, bangkit untuk melaksanakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama.

12. Tasyahud akhir dan salam

Setelah selesai rakaat kedua, duduk untuk tasyahud akhir dengan membaca:

التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ...

At-tahiyyâtu lillâhi was-shalawâtu wat-thayyibât...

Setelah tasyahud, mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan kiri, menandai berakhirnya shalat.

Baca juga: Memahami rukun dan syarat sah membaca Surat Al-Fatihah dalam shalat

13. Membaca doa setelah shalat selesai

Setelah salam atau selesai seluruh rangkaian shalat kemudian membaca doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam Al Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Sebagai informasi, tata cara dan niat shalat Tahajud yang telah dijelaskan di atas hanya merupakan ringkasan mengenai bacaan doa yang dibaca saat shalat. Proses pelaksanaannya tetap mengikuti kaidah shalat pada umumnya, termasuk gerakan dan bacaan yang dilakukan.

Setelah menyelesaikan dua rakaat, shalat dapat diakhiri dengan salam atau dilanjutkan dengan rakaat tambahan sesuai kemampuan. Dengan demikian, pelaksanaan shalat Tahajud tetap mengacu pada ketentuan shalat sunnah pada umumnya hingga selesai.

Baca juga: Amalan dzikir dan doa setelah Shalat Jumat, ini urutannya

Baca juga: Telat shalat Jumat, apa yang harus dilakukan agar ibadah tetap sah?

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |