Rembang (ANTARA) - Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 yang digelar di Lasem, Kabupaten Rembang, dinilai sebagai ruang ekspresi untuk menampilkan aktivitas dan kontribusi pesantren serta para santri dalam kehidupan berbangsa.
"Pameran foto santri ini memiliki makna penting. Tujuannya ialah menyiarkan, memberitakan, sekaligus menyuarakan kontribusi para santri bagi bangsa ini. Pameran ini menjadi bukti autentik atas segala bentuk khidmat santri kepada masyarakat," kata Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayat Lasem sekaligus Rektor STAI Al Hidayat Kiai Haji Sholahudin Fatawi atau Gus Din di Rembang, Sabtu.
Ia menyebut pameran ini sebagai bentuk penyiaran dan dokumentasi autentik atas khidmat santri kepada masyarakat dan negara.
"Pameran foto santri ini memiliki makna penting. Tujuannya ialah menyiarkan, memberitakan, sekaligus menyuarakan kontribusi para santri bagi bangsa ini. Pameran ini menjadi bukti autentik atas segala bentuk khidmat santri kepada masyarakat," ujarnya.
Baca juga: ANTARA gelar Pameran Foto Jurnalistik SANTRI 2 di Kota Santri Lasem
Ia menegaskan, pesantren telah memberikan kontribusi luar biasa dalam memperkuat fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Pesantren, menurutnya, senantiasa memikirkan dan merencanakan cara memperkokoh keberagaman demi tercapainya kehidupan yang maju dan makmur, dengan persatuan dalam perbedaan sebagai modal utama.
"Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus diselenggarakan secara berkesinambungan dan dengan skala yang lebih luas. Harapannya, semakin banyak arsip dan dokumentasi yang dihimpun, sehingga masyarakat dapat melihat secara nyata peran santri dan pesantren," lanjutnya.
Gus Din yang juga Takmir Masjid Jami' Lasem sekaligus Ketua PCNU Lasem menambahkan, foto-foto yang ditampilkan merupakan representasi kesederhanaan pesantren dan santri yang justru melahirkan kontribusi besar bagi bangsa. Dari lingkungan sederhana itulah lahir harapan-harapan besar untuk kesejahteraan bersama.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang Mutaqin menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Dengan dipilihnya Lasem sebagai lokasi pameran akan memberi dampak positif bagi kunjungan wisata dan pengenalan Lasem sebagai destinasi budaya dan religi.
Baca juga: Erasmus Huis pamerkan 146 foto pemenang WPP 2025 di Pontianak
Senada, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Rembang Achmad Sholchan menegaskan bahwa foto-foto dalam pameran ini juga merupakan bagian penting dari arsip bangsa. “Arsip menunjukkan bahwa santri memiliki peranan penting yang tak tergantikan dalam sejarah Indonesia,” katanya.
Sekretaris Dinas Kominfo Provinsi Jawa Tengah Mohammad Faizin yang mewakili Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut kehidupan santri selalu menarik perhatian publik.
"Santri punya disiplin tinggi dan sejak dulu menjadi garda terdepan perjuangan bangsa," ujarnya.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Jateng memberikan perhatian serius terhadap pondok pesantren dengan hadirnya Pergub No. 17/2025 sebagai turunan dari Perda Nomor 10 Tahun 2025 untuk memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
Baca juga: Menbud sebut mengenal budaya luar bisa bangun persaudaraan
Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Rembang KH Muhammad Zaim Ahmad Ma'soem mengingatkan pentingnya menjaga tradisi pesantren tanpa menolak modernisasi.
"Modernisasi adalah sesuatu yang pasti, bukan hanya urusan kekinian tetapi juga masa depan," ujarnya.
Ia menyebut foto-foto dalam pameran ini sebagai potongan-potongan puzzle yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa mendatang.
Camat Lasem, Sutarmi, menyebut pameran ini sebagai momentum penting untuk mengenalkan Lasem ke berbagai kalangan, baik nasional maupun internasional.
Pameran Foto Jurnalistik SANTRI V.2 menghadirkan 123 karya foto hasil bidikan Pewarta Foto ANTARA, PFI Semarang, Yayasan Lasem Heritage, dan komunitas lokal. Sebanyak 49 fotografer berkontribusi menyajikan dinamika kehidupan santri dan dunia pesantren dalam berbagai sudut pandang yang hangat, humanis, dan penuh nilai.
Baca juga: Delapan kedutaan besar Amerika Latin gelar pameran foto "Tierra Viva"
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.