Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Ilmu Komunikasi LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) Prof Dr Ulani Yunus mengatakan akal imitasi atau kecerdasan buatan (AI) harus dilihat sebagai mitra kolaboratif.
"AI bukan untuk dilawan, tapi harus dilihat sebagai mitra kolaboratif. Sinergi antara intuisi manusia dan kecepatan mesin dapat membuka era baru strategi merek yang lebih personal, adaptif, dan relevan, " kata Ulani dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan kehadiran akal imitasi telah mengubah lanskap industri kreatif, khususnya dalam praktik branding dan periklanan. Kondisi itu membuat peran manusia bertransformasi dari kreator menjadi kurator, serta tantangan etika seperti manipulasi emosional, pelanggaran privasi data, dan plagiarisme konten.
Dia menjelaskan melalui konsep kreativitas simbiotik manusia-AI, dia menekankan pentingnya pendekatan "human-centered AI" agar teknologi tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Baca juga: AI dan produktivitas: Peluang, tantangan, dan keadilan ekonomi
Ia juga mengajak komunitas akademik dan praktisi industri untuk tidak hanya mengikuti tren teknologi, tetapi aktif membentuk standar etika baru yang mampu menjaga esensi dari kreativitas manusia. Hal itu disampaikan Ulani dalam orasi pengukuhan guru besarnya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Pendiri dan CEO LSPR Dr (HC) Prita Kemal Gani MBA, mengatakan pengukuhan Prof Ulani itu menunjukkan komitmen LSPR Institute sebagai kampus komunikasi global yang unggul.
" Ini adalah wujud nyata dari bukti komitmen kami dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berstandar internasional, mendorong keunggulan akademik, kepemimpinan intelektual, dan kontribusi nyata bagi dunia industri serta masyarakat global, " kata Prita.
Baca juga: RI dorong pengembangan AI dengan pendekatan berpusat pada manusia
Baca juga: Menkomdigi minta pengembang AI beri manfaat untuk masyarakat
Rektor LSPR Institute, Associate Professor Dr Andre Ikhsano MSi menambahkan pengukuhan itu merupakan tonggak penting bagi LSPR Institute dalam memperkuat keunggulan akademik, khususnya di bidang komunikasi strategis, periklanan, dan branding.
Pewarta: Indriani
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
