Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pakar mendorong pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dengan memaksimalkan sumur-sumur yang sudah ada maupun sumur baru seiring capaian lifting minyak nasional per awal November 2025 telah lebih dari 605.000 barel per hari.
“Di samping kebijakan bauran energi, kami minta penambahan eksplorasi karena potensinya masih besar," ujar pakar energi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Nusa Tenggara Timur Prof. Fredrik Lukas Benu dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Bila pemerintah konsisten mendata sumur rakyat serta mengeksplorasi sumur baru, maka dia meyakini capaian lifting minyak nasional dapat naik hingga menyentuh angka 1 juta barel per hari.
Terlebih, kata dia, potensi ladang minyak baru di Indonesia masih sangat luas, dan dapat dieksplorasi secara lebih lanjut.
Sementara itu, dia memandang tren kenaikan capaian lifting minyak nasional menunjukkan komitmen awal pemerintah dalam memperkuat produksi dalam negeri, terutama dengan adanya kebijakan optimalisasi sumur minyak maupun penataan sumur rakyat yang dijalankan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Senada dengan Fredrik, Ekonom Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, NTT, Frits Oscar Fanggidae mengatakan capaian lifting minyak saat ini perlu diiringi dengan peningkatan produksi, serta penguatan kapasitas industri energi nasional.
“Lifting itu mencerminkan kekuatan permintaan dan penawaran dalam ekonomi. Jadi, harus ada kapasitas produksi yang naik agar manfaat lifting tinggi itu bisa dirasakan,” ujar Frits dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Selain itu, dia mengatakan peningkatan lifting nasional harus berjalan paralel dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) agar Indonesia mencapai kemandirian energi secara menyeluruh.
Sebelumnya, pada 3 November 2025, Menteri ESDM Bahlil melapor kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai perkembangan capaian produksi minyak nasional.
Bahlil menyampaikan perkembangan capaian lifting minyak nasional berdasarkan data awal November 2025 telah mencapai lebih dari 605.000 barel per hari.
Angka tersebut telah melampaui target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2025 sebesar 605.000 barel per hari.
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































