Organisasi buruh migran Kabar Bumi sambut kepulangan Mary Jane

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Organisasi Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (Kabar Bumi) menyambut kembalinya Mary Jane Veloso ke Filipina, yang bertepatan dengan peringatan Hari Migran Internasional pada 18 Desember 2024.

"Hari ini adalah bukti ketangguhan Mary Jane Veloso, keluarganya, dan para buruh migran yang tak terhitung jumlahnya yang tanpa lelah memperjuangkan keadilan dan martabat," kata Ketua Kabar Bumi Iweng Karsiwen, sebagaimana keterangan pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Rabu.

Mary Jane Veloso merupakan seorang buruh migran Filipina yang menjadi korban perdagangan manusia setelah direkrut untuk menjadi pekerja rumah tangga migran di Malaysia, tetapi ditangkap di Indonesia pada 2010 setelah diperdaya dan dieksploitasi sebagai kurir narkotika, menurut keterangan tersebut.

Kasusnya menarik dukungan nasional dan internasional, dengan sejumlah kelompok migran, organisasi perempuan, organisasi HAM, organisasi keagamaan, dan warga negara biasa bersama-sama menyerukan grasi, pemulangan dan bahkan penghapusan hukuman mati terhadapnya.

Mary Jane Velaoso akhirnya kembali ke tanah airnya dan kepulangannya itu dinilai sebagai tonggak penting dalam perjuangan kolektif dan solidaritas internasional untuk menegakkan keadilan dan perlindungan bagi buruh migran di seluruh dunia.

Keterangan tersebut menyebutkan bahwa masalah yang dialami Mary Jane memperlihatkan kerentanan yang dihadapi para pekerja migran yang terpaksa bekerja ke luar negeri untuk mencari penghidupan karena tidak cukupnya lapangan pekerjaan layak di tanah air.

Untuk itu, Kabar Bumi mendesak perlindungan langsung dari pemerintah terhadap buruh migran yang menjadi korban perdagangan manusia, perbudakan utang, beban biaya penempatan berlebih, pemaksaan kontrasepsi, eksploitasi, pemenjaraan yang salah dan berbagai bentuk kekerasan lainnya terhadap buruh migran.

"Kisah Mary Jane memberikan gambaran tentang penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh buruh migran dan menegaskan pentingnya tanggung jawab negara dalam melindungi hak-hak dan kesejahteraan buruh migran," kata Iweng.

Iweng juga menambahkan bahwa kepulangan Mary Jane merupakan kemenangan kolektif gerakan migran, perempuan dan HAM serta semua pihak yang percaya bahwa keadilan tidak dapat dicapai dengan melakukan pidana mati.

"Kemenangan ini merupakan hasil dari advokasi, solidaritas, kesabaran dan harapan yang tak kenal lelah sekaligus bukti kekuatan solidaritas internasional," tambah Iweng.

Di Filipina, Mary Jane Veloso disebutkan akan menghadapi babak baru kehidupannya yang masih memerlukan dukungan dan pendampingan lanjutan untuk proses hukum yang dihadapi, serta rehabilitasi dan reintegrasi untuk menata dan memulai kehidupan yang baru.

Dalam hal itu, Kabar Bumi menyerukan agar Pemerintah Filipina memastikan proses tersebut dengan tetap berpijak pada posisi Mary Jane sebagai korban perdagangan orang.

Kabar Bumi juga menyampaikan dukungan kepada organisasi migran dan organisasi masyarakat sipil lainnya di Filipina untuk terus mengawal proses-proses tersebut dan memberikan pendampingan lanjutan kepada Mary Jane Veloso agar dia bisa berintegrasi dan menata kehidupan barunya dengan lebih bermartabat.

Lebih lanjut, Kabar Bumi juga menyerukan pentingnya inisiatif baru untuk memperkuat kebijakan guna mengatasi perdagangan manusia, termasuk kemungkinan keterkaitannya dengan penyelundupan narkotika.

“Kami mendesak pemerintah, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, untuk memanfaatkan momen ini sebagai momentum untuk memajukan program-program yang melindungi hak-hak semua buruh migran, memastikan tidak ada lagi yang mengalami penderitaan seperti yang dialami oleh Mary Jane,” tegas Iweng.

Baca juga: Kemenko Imipas: Pemulangan Mary Jane simbol kerja sama diplomatik

Baca juga: Wamenlu Filipina sebut pemulangan Mery Jane bukti diplomasi baik

Baca juga: Mary Jane tetap jalani masa hukuman di Filipina

Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |