Menteri UMKM rumuskan solusi adil bagi ojol dan aplikator

1 day ago 8
Solusi sedang kita siapkan agar tidak ada yang dirugikan, baik mitra ojek online, aplikator, maupun pelaku UMKM

Pontianak (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan bahwa pihaknya merumuskan kebijakan terbaik untuk ojek online (ojol) dan aplikator digital demi menciptakan keadilan bagi seluruh pihak, termasuk mitra pengemudi dan pelaku UMKM yang bergantung pada layanan tersebut.

"Solusi sedang kita siapkan agar tidak ada yang dirugikan, baik mitra ojek online, aplikator, maupun pelaku UMKM," kata Maman saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Senin.

Ia mengakui bahwa dirinya sempat disorot oleh sejumlah komunitas ojek online karena dinilai belum memberikan respons konkret terhadap dinamika hubungan antara mitra pengemudi dan aplikator. Namun, menurutnya, persoalan tersebut harus dilihat secara menyeluruh dan tidak sepihak.

"Kita tidak bisa melihat hanya dari satu sisi. Hubungan antara ojek online dan aplikator adalah kemitraan, dan di dalam aplikator itu juga terdapat ekosistem usaha yang perlu kita jaga, termasuk pelaku UMKM yang memanfaatkan platform digital itu," tuturnya.

Maman menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengumpulkan berbagai data dan masukan dari semua pihak guna merumuskan solusi yang tidak gegabah namun dapat diterima secara luas.

"Aspirasi para pengemudi ojek online wajib kita akomodasi. Tapi proses pengambilan keputusan ini tidak bisa terburu-buru karena menyangkut hajat hidup banyak orang, termasuk sekitar 20 hingga 30 juta pelaku UMKM di Indonesia," kata Maman.

Sebagai langkah sementara, Maman menyarankan agar para pengemudi ojek online menggunakan platform atau aplikator yang menawarkan skema pembagian hasil yang lebih adil dan sesuai harapan.

"Kalau memang belum sepakat dengan aplikator tertentu, jangan langsung berkomitmen. Gunakan aplikator lain yang memberikan pembagian lebih sesuai. Ini solusi sementara agar tidak terjadi polemik berkepanjangan," katanya.

Ia juga mengingatkan para aplikator, termasuk Grab dan Gojek, agar tidak merasa di atas angin. Pemerintah, menurutnya, tetap melakukan pengawasan dan evaluasi mendalam terhadap kebijakan serta praktik kemitraan yang berjalan.

"Grab dan Gojek jangan dulu senang-senang. Kami di kementerian sedang bekerja keras mengumpulkan data untuk mengambil keputusan yang terbaik. Bukan hanya untuk aplikator, tapi juga untuk mitra ojek online dan UMKM," kata dia.

Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya keluhan dari komunitas ojek online mengenai sistem pembagian hasil, insentif, dan ketimpangan dalam relasi antara pengemudi dan perusahaan aplikator.

"Pemerintah berharap solusi yang disiapkan nantinya dapat menciptakan keseimbangan dalam ekosistem digital, serta menjamin keberlanjutan usaha mikro yang banyak bergantung pada layanan pengantaran daring," kata Maman.

Baca juga: Pemerintah jembatani aplikator dan ojol cari titik temu soal tarif

Baca juga: Menteri Maman: Jangan sampai UMKM terganggu karena polemik tarif ojol

Baca juga: Pengamat: Demokratisasi ekonomi jadi solusi selesaikan tuntutan ojol

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |