Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menargetkan serapan Rp1 triliun kredit usaha rakyat (KUR) perumahan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Saya menargetkan serapan KUR bisa mencapai Rp1 triliun, mengingat potensi pasar di Jember sangat besar dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa dan tingkat realisasi rumah subsidi yang termasuk tertinggi secara nasional," katanya saat meninjau langsung kawasan perumahan bersubsidi di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Sabtu sore.
Ia menekankan pentingnya mendorong serapan Kredit Usaha Rakyat perumahan di Kabupaten Jember.
“Saya yakin ada ratusan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terlibat di sektor itu, mulai dari developer, toko bangunan, kontraktor, hingga UMKM rumahan," tuturnya.
Baca juga: Menteri PKP ajak wartawan maksimalkan program rumah subsidi
Menurutnya semua bisa menikmati fasilitas KUR dengan bunga hanya 6 persen per tahun karena disubsidi 5 persen oleh pemerintah, sehingga pihaknya ingin banyak pengusaha baru naik kelas dari UMKM menjadi menengah ke atas, sehingga itu menjadi ukuran keberhasilan pembangunan.
Menteri yang akrab disapa Menteri Ara itu juga mendorong penguatan ekosistem industri perumahan di Jember, termasuk pengembangan industri bahan bangunan lokal agar rantai pasok tidak bergantung dari luar daerah, sehingga ekonomi masyarakat semakin tumbuh.
"Saya berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi tertinggi ada di Jember, sekaligus penurunan angka kemiskinan tertinggi juga dari Jember. Itulah tugas negara dan perbankan, melayani rakyat lewat rumah subsidi dan KUR," katanya.
Ia mengapresiasi kualitas hunian yang dibangun oleh pengembang di Jember, mulai dari aspek bangunan hingga lokasi yang strategis.
Baca juga: Purbaya telusuri wacana hapus tagih kredit macet untuk debitur FLPP
"Terima kasih, pengembangnya bagus, airnya bagus, bangunannya bagus, dekat pasar, dekat sekolah. Penerima manfaatnya juga beragam, ada sopir truk, anggota TNI, satpam, perajin tempe, staf notaris, karyawan swasta, hingga pedagang sembako," ujarnya.
Ia mengatakan hal itu merupakan potret Indonesia yang diinginkan Presiden Prabowo, di mana seluruh rakyat memiliki kesempatan yang sama untuk memiliki rumah.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ara juga mengapresiasi peran pemerintah daerah yang telah memberikan dukungan berupa pembebasan BPHTB dan PBG, serta dukungan perbankan yang aktif dalam pembiayaan rumah subsidi melalui BTN, BRI, dan Mandiri.
"Karena itu, untuk tahun depan saya perintahkan BP Tapera siapkan 8.000 kuota FLPP untuk Jember," katanya.
Baca juga: Bank Sumut perkuat dukungan percepat penyediaan 20.000 rumah subsidi
Sementara Bupati Jember Muhammad Fawait mengatakan Pemkab Jember akan mendukung penuh penyerapan rumah subsidi sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah.
"Kami akan support penuh dengan duduk bersama dengan para pengembang untuk menyerap 8.000 kuota rumah subsidi yang telah dipercayakan Pak Menteri," katanya.
Dalam kunjungan ke perumahan bersubsidi sebanyak 500 unit tersebut, Menteri Ara didampingi oleh Bupati Jember Muhammad Fawait, Inspektur Jenderal Kementerian PKP Heri Jerman, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Sri Haryati, serta Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho.
Baca juga: Menteri PKP: Menkeu tidak menaikkan bunga untuk rumah subsidi
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.