Belèm (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan penjualan karbon ke luar negeri merupakan bukti dunia internasional percaya terhadap kualitas karbon Indonesia.
"Teman-teman internasional semakin percaya dengan integritas dan kredibilitas karbon kita," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belèm, Brasil, Jumat (14/11) waktu setempat.
Menurut dia, membangun integritas dan kredibilitas karbon membutuhkan waktu dan upaya yang sungguh-sungguh.
Baca juga: COP30, Indonesia - Norwegia teken MoU pembelian 12,5 juta ton CO2
"Membangun integritas dan kredibilitas karbon tidaklah semudah membalikkan tangan. Perlu banyak waktu, banyak upaya agar orang percaya bahwa karbon kita punya integritas memadai sebagaimana Perjanjian Paris," kata Menteri Hanif Faisol Nurofiq.
Dia memastikan pemerintah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca melalui aksi-aksi mitigasi, termasuk memasarkan karbon berkualitas tinggi.
"Semua potensi untuk mendorong aksi mitigasi itu kita lakukan, salah satunya membangun unit karbon yang terpercaya, sehingga mendorong nilai ekonomi karbon yang lebih signifikan," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.
Baca juga: Semua K/L diajak bangun koalisi terhadap skema perdagangan karbon
Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Norwegia lewat perusahaan PT PLN dan GGGI menandatangani perjanjian kerja sama dalam perdagangan karbon untuk pembelian sebesar 12 juta ton CO2.
Dalam perjanjian tersebut, kata dia, disepakati GGGI akan membeli 12 juta ton CO2 dari proyek-proyek renewable PT PLN.
"Sebagaimana di awal, Pemerintah Indonesia mennargetkan carbon connection dengan mitigation action karbon dengan upaya mitigasi, dengan potensi yang ada sejumlah 90 juta ton CO2. Hari ini yang komitmen sudah ada sebesar 12 juta ton CO2," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.
Baca juga: Menteri LH temui CEO Gold Standard bahas dagang karbon mutu tinggi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































