Banjarbaru (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta PT Pertamina memperbaiki rasio antara tingkat konsumsi dengan penyimpanan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilogram.
“Setelah meninjau penyimpanan LPG bersubsidi di Provinsi Kalimantan Selatan, saya melihat konsumsi LPG 3 kilogram di provinsi ini sebesar 555 metrik ton, sementara tempat penyimpanan hanya sekitar 16 ribu metrik ton,” kata Bahlil saat meninjau pangkalan LPG 3 kilogram di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu, (19/3).
Ia menuturkan bahwa rasio ini tidak sehat, dan jika tidak diperbaiki maka akan berpengaruh pada program ketahanan energi yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Meski demikian, saya cukup senang karena di Kalimantan dampak dari penataan LPG tidak terlalu berpengaruh banyak, saya melihat cukup bagus,” tutur Menteri Bahlil.
Bahlil juga memastikan pemerintah akan menerapkan kebijakan dengan melakukan penimbangan LPG sebelum didistribusikan, hal ini untuk menjamin akurasi berat LPG.
Ia menekankan bahwa harus ada timbangan, agar masyarakat sebelum membawa bisa menimbang terlebih dahulu, sehingga mendapatkan hak sesuai harga yang berlaku.
Menteri Bahlil juga berjanji akan menyiapkan aturan agar setiap lokasi pendistribusian LPG bersubsidi harus memiliki timbangan untuk memastikan pembeli mendapatkan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni LPG 3 kilogram dalam keadaan kosong memiliki berat 3 kilogram kosong berisi 5 kilogram, sedangkan dalam kondisi penuh sekitar 8 kilogram.
Baca juga: Menteri ESDM ajak kawal bersama subsidi BBM Rp150 triliun tiap tahun
Pulau Kalimantan saat ini memiliki 412 agen Public Service Obligation (PSO), 103 agen non-PSO, dan 16.154 pangkalan untuk pendistribusian LPG.
Baca juga: Menteri ESDM pastikan listrik aman dan andal saat perayaan Lebaran
Menteri Bahlil berkunjung ke Kalimantan Selatan untuk meninjau sejumlah kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, mulai dari pasokan dan kualitas BBM bagi masyarakat umum dan nelayan, pasokan LPG 3 kilogram subsidi, serta pasokan dan keandalan listrik.
Baca juga: Menteri ESDM: Oplosan LPG di Kalimantan lebih sedikit dibanding Jawa
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025