Mentan lapor Presiden Prabowo cetak sawah berjalan sesuai target

2 months ago 8

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaporkan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai pelaksanaan program cetak sawah-sawah baru di berbagai daerah termasuk di luar Pulau Jawa seperti di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.

"Beliau (Presiden) tanya progress cetak sawah, saya sampaikan kepada Beliau (cetak sawah) berjalan dengan baik mulai dari Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Insyaallah berjalan tepat waktu," kata Amran Sulaiman menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu, setelah dia rapat bersama Presiden Prabowo.

Amran melanjutkan dirinya juga melaporkan perkembangan produksi beras kepada Presiden Prabowo, yang pada intinya stok beras sampai dengan saat ini dalam status aman.

Amran menyebut Kementerian Pertanian telah menyiapkan beras sebanyak 1,3 juta ton untuk SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), kemudian 365.000 ton beras untuk disalurkan ke masyarakat melalui program bansos. "Totalnya 1,5 juta ton. Stok kita 4,2 juta ton. Semuanya aman," sambung Amran.

Cetak persawahan baru dan optimalisasi lahan merupakan program-program yang dikerjakan oleh Kementerian Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan sebagaimana visi Presiden Prabowo Subianto.

Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan sawah-sawah baru dengan luas total 225.000 hektare telah berproduksi.

Demi mewujudkan itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun menerapkan pemantauan harian terhadap luas tambah tanam (LTT).

"Pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada. Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan," kata Mentan Amran Sulaiman dalam Rapat Terbatas Evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), Optimasi Lahan (Oplah), serta Program Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan Padi Gogo di Jakarta, pada 9 April 2025.

Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian juga bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk revitalisasi dan membangun jaringan irigasi pertanian untuk irigasi primer, sekunder, dan tersier. Anggaran untuk revitalisasi irigasi pertanian pada tahun 2025 sebesar Rp12 triliun.

Oleh karena itu, Amran pun optimistis produksi beras pada tahun 2025 akan lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya. Amran menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025.

Presiden Prabowo memanggil sejumlah menterinya, termasuk Amran, ke Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu sore. Beberapa menteri dan wakil menteri yang menghadap Presiden Prabowo hari ini selain Amran, di antaranya Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar, Menteri Perumahan Maruarar Sirait, kemudian ada pula Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.

​​​​​​​Presiden Prabowo pada hari ini juga dijadwalkan rapat bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana.

Baca juga: Presiden Prabowo minta lindungi petani dari impor singkong-tapioka

Baca juga: Mentan RI dan Rusia bahas investasi gula hingga ekspor CPO

Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |