Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman merespons cepat laporan dugaan pelanggaran dalam distribusi pupuk bersubsidi di wilayah Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Mentan dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menegaskan apabila laporan kecurangan distribusi pupuk bersubsidi terbukti, maka segera ditindak tegas.
“Tunjuk tempatnya mana, aku cabut izinnya,” kata Mentan merespons wartawan yang mengonfirmasi mengenai adanya keluhan dugaan keterlambatan distribusi pupuk subsidi di wilayah Dramaga, Bogor.
Mendengar laporan tersebut, Amran langsung merespons tegas dan meminta jajarannya segera mencatat serta menindaklanjuti distributor yang diduga bermasalah.
Mentan langsung meminta lokasi diperjelas dan identitas distributor dicatat, agar penindakan dapat dilakukan secara tepat dan adil.
“Ambil catatan. Ini izinnya dicabut. Sebut desa apa, distributornya siapa. Lengkap, supaya bisa kita tindak,” ujar Mentan.
Ia menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) tidak akan menolerir distributor pupuk subsidi yang menghambat hak petani, terlebih di tengah upaya pemerintah menjaga produksi pangan nasional.
“Kasihan petani kalau pupuk terlambat. Kalau ada yang main-main, kita tindak tegas,” kata Mentan.
Ia sangat menyayangkan bila adanya keterlambatan distribusi, sebab stok pupuk nasional dalam kondisi aman, dengan alokasi mencapai 9,5 juta ton dan harga yang telah turun sekitar 20 persen setelah revitalisasi pabrik pupuk.
Amran juga menegaskan pengawasan distribusi pupuk subsidi akan terus diperketat, dan seluruh laporan dari lapangan, termasuk dari Lapor Pak Amran maupun dari media massa yang akan dijadikan dasar untuk tindakan cepat.
Berdasarkan kanal ’Lapor Pak Amran’ (082311109390), Mentan Amran telah menindak ratusan pengecer dan distributor yang menjual pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
Langkah responsif tersebut menegaskan komitmen Kementan dalam memastikan pupuk subsidi benar-benar sampai ke tangan petani tepat waktu, sebagai bagian dari upaya menjaga produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Pupuk Indonesia siap salurkan 9,8 juta ton pupuk subsidi per 1 Januari
Baca juga: Pupuk subsidi, energi petani hidupkan sawah, lahirkan swasembada
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































