Mensos puji puskesos di Karawang coret penerima bansos salah sasaran

5 days ago 3

Karawang (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf memuji petugas pusat kesejahteraan sosial (puskesos) Desa Margakaya, Kabupaten Karawang, Jabar yang berani mencoret nama penerima bansos yang tidak tepat sasaran demi perbaikan data penerima bansos di daerah tersebut.

"Keberanian (mencoret penerima bansos tidak tepat sasaran) harus diapresiasi, seperti yang dilakukan Mbak Indri dan Tim Puskesos Desa Margakaya Karawang," kata Mensos saat kunjungan kerja ke Puskesos Desa Margakaya, Karawang, Selasa.

Ia menyebutkan, perbaikan data penerima bansos merupakan bagian terpenting dalam mewujudkan keadilan sosial. Hal tersebut juga perlu dilakukan karena selama ini masih banyak penerima bansos yang tidak tepat sasaran.

"Masih ada laporan mengenai masyarakat mampu yang menerima bansos, sementara yang benar-benar miskin justru tidak masuk data penerima bansos. Ini tidak boleh dibiarkan, dan datanya harus terus diperbaiki dan divalidasi," katanya.

Menurut dia, perlu keberanian bagi petugas di lapangan untuk mencoret nama penerima bansos dalam proses perbaikan data. Sebab, petugas di lapangan itu bisa saja dimusuhi oleh masyarakat setempat, khususnya bagi mereka yang namanya dicoret sebagai penerima bansos.

Baca juga: Mensos: Insya Allah cukup, tahun ini ada 166 Sekolah Rakyat beroperasi

Kondisi itu diakui oleh Indri, seorang petugas Puskesos Desa Margakaya Karawang yang rela dimusuhi oleh tetangganya sendiri, karena namanya dicoret sebagai penerima bansos. Pencoretan itu dilakukan karena sesuai dengan hasil validasi yang bersangkutan tidak berhak menerima bansos.

"Keberanian seperti ini harus diapresiasi. Saya melihat sendiri bagaimana Mbak Indri dan tim Puskesos Margakaya memperbaiki data warga yang berhak dan tidak berhak menerima bansos," katanya.

Indri, Operator Puskesos Desa Margakaya mengatakan, dirinya hanya menjalankan amanah agar bantuan sosial yang digulirkan pemerintah tepat sasaran.

"Kami hanya ingin bantuan sosial sampai kepada warga yang benar-benar membutuhkan. Memang kadang ada tekanan sosial, tapi kalau datanya (dibiarkan) salah, yang rugi masyarakat kecil," katanya.

Data penerima bansos di Margakaya kini disusun secara detail hingga tingkat RT. Setiap keluarga memiliki profil data lengkap, termasuk foto rumah dan kondisi sosial ekonomi.

"Kalau datanya rapi, jelas siapa yang berhak menerima. Kami juga melakukan musyawarah desa agar keputusan benar-benar objektif," katanya.

Baca juga: Mensos: Puskesos ujung tombak pendataan dan validasi penerima bansos
Baca juga: Kemensos beri kesempatan KPM untuk reaktivasi rekening bansos

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |