Mensos pastikan penyaluran bansos tepat sasaran di Puskesos Pontianak

4 days ago 8

Pontianak (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan pentingnya akurasi data sosial ekonomi sebagai kunci agar program bantuan sosial tepat sasaran, salah satu upaya yang dilakukan melalui pusat kesejahteraan sosial (puskesos).

"Akurasi data ini sangat ditentukan oleh pemutakhiran yang kita lakukan. Ujung tombaknya ada di puskesos, kader sosial, pendamping sosial, petugas SLRT (sistem layanan rujukan terpadu), hingga RT/RW dan tokoh masyarakat," ujar Gus Ipul saat mengunjungi puskesos bersama Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Rabu.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya konsolidasi data nasional, menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Program ini bertujuan menyatukan seluruh basis data sosial agar penyaluran bantuan lebih terarah dan transparan.

Tiba di lokasi pukul 08.30 WIB, Gus Ipul disambut dengan tarian tradisional oleh ibu-ibu kader posyandu. Suasana hangat tampak ketika ia menyapa 19 siswa PAUD PKK Kelurahan Sungai Jawi Luar sebelum meninjau kegiatan pelayanan sosial di lokasi.

Dalam arahannya, Gus Ipul menyampaikan apresiasi terhadap kinerja para petugas lapangan yang berperan penting dalam memastikan keakuratan data. Ia menekankan bahwa data yang valid akan berpengaruh langsung terhadap ketepatan penyaluran bantuan sosial.

Baca juga: Kinerja bagus, Mensos apresiasi Puskesos Kabupaten Bandung

"Data akurat sangat bergantung pada kerja keras teman-teman di lapangan. Dengan cara kerja seperti ini, saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Kita akan memperoleh data yang benar-benar menggambarkan kondisi masyarakat," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa data sosial bersifat dinamis karena setiap hari selalu ada perubahan, seperti kelahiran, kematian, perpindahan, atau pernikahan. "Maka sinergi antara pusat dan daerah sangat penting agar data terus terbarui secara berkala," kata dia.

Puskesos, lanjutnya, berperan sebagai ujung tombak dalam konsolidasi data sosial. Lembaga ini menerima laporan dari masyarakat, melakukan verifikasi, serta menindaklanjuti usulan penerima bantuan.

Saat ini, di Kota Pontianak terdapat 12 puskesos aktif, termasuk Puskesos Sungai Jawi Luar yang berdiri sejak 2022 dengan empat petugas yang terdiri atas dua staf kelurahan dan dua fasilitator.

Gus Ipul juga menegaskan bahwa melalui DTSEN pemerintah berupaya menghapus ego-sektoral antarinstansi agar seluruh lembaga menggunakan satu sumber data terpadu yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca juga: Dinsos bentuk 22 puskesos mudahkan layanan sosial di Kota Cirebon

"Ke depan kita harus bergandengan tangan, tidak lagi jalan sendiri-sendiri dengan data berbeda. Kita gunakan satu data Indonesia," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Mensos berdialog dengan sembilan penerima manfaat, salah satunya Rohima, warga Kelurahan Palima yang telah lulus dari status penerima bantuan (graduasi) dan kini menjalankan usaha keripik secara mandiri.

"Namanya graduasi berarti sudah mandiri. Artinya, Ibu memberi kesempatan kepada yang lain yang masih membutuhkan," kata Gus Ipul memberi semangat.

Ia menambahkan, sesuai arah Presiden Prabowo Subianto, penerima manfaat tidak hanya diberikan perlindungan sosial, tetapi juga didorong untuk berdaya melalui program pemberdayaan ekonomi.

Selain meninjau pendataan, Gus Ipul juga memastikan kesiapan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) sebesar Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan (Oktober–Desember 2025). Bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Perlindungan Sosial Tahun 2025 sebagai strategi stimulus ekonomi nasional.

"Penyaluran BLTS didasarkan pada data terbaru yang sudah disepakati bersama BPS, mencakup desil 1 hingga desil 4. Ini untuk memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran," katanya.

Program BLTS tahun ini akan menjangkau 35,04 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Dengan rata-rata empat anggota per keluarga, bantuan ini diperkirakan menyentuh sekitar 140 juta jiwa di seluruh Indonesia.

Baca juga: Mensos puji puskesos di Karawang coret penerima bansos salah sasaran
Baca juga: Mensos: Puskesos ujung tombak pendataan dan validasi penerima bansos

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |