Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi mitra strategis sekaligus pusat inovasi serta pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dunia.
"Indonesia hadir bukan sekadar sebagai tuan rumah, tetapi sebagai mitra strategis yang siap berperan aktif dalam memajukan industri tekstil global. Sektor TPT Indonesia telah terbukti tangguh, adaptif, dan kompetitif di tengah ketidakpastian global,” ujar Menperin dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dalam pidatonya di kegiatan International Textile Manufacturers Federation & International Apparel Federation World Fashion Convention Annual Conference 2025 yang diselenggarakan di Yogyakarta, Jumat, disampaikan Menperin industri TPT terus tumbuh dan tidak lagi berstatus ‘sunset industry’ (industri senja).
Menurut dia, kondisi itu karena selama tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dari triwulan IV - 2024 hingga triwulan II - 2025, industri TPT menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,39 persen dan berkontribusi sebesar 0,98 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.
Baca juga: Purbaya siap bahas perlindungan industri tekstil dengan asosiasi
Agus Gumiwang mengatakan, pihaknya berupaya memberikan kemudahan dan kepastian dalam berinvestasi. Melalui Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, pemerintah telah menyederhanakan proses bisnis melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang prosedurnya lebih cepat, transparan, dan dapat diprediksi.
Kemenperin turut menjalankan program restrukturisasi mesin dan peralatan untuk mendukung penggantian mesin lama dengan peralatan modern yang hemat energi bagi industri TPT.
Sejak dimulai, program ini telah meningkatkan kapasitas produksi sebesar 21,75 persen, efisiensi energi sebesar 11,86 persen, lapangan kerja sebesar 3,96 persen, dan volume penjualan sebesar 6,65 persen.
Disampaikan dia, pihaknya juga menyalurkan skema kredit industri padat karya. Skema ini memberikan akses pembiayaan fasilitas di tahun 2025 hingga Rp20 triliun sehingga mampu membantu sekitar 2.000 hingga 10.000 perusahaan industri.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
















































