Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengundang Mauritania untuk bersama-sama menangani isu Palestina dan konflik di kawasan Timur Tengah melalui kerangka Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Hal itu disampaikan Sugiono saat menerima kunjungan perpisahan dari Duta Besar Mauritania Weddady Ould Sidi Haiba, menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Kamis.
Sebagai tanggapan, Dubes Haiba juga memberikan apresiasi dan mendukung peranan Indonesia dalam menangani isu Palestina di forum internasional.
Sugiono juga mengusulkan penguatan kerja sama dengan Mauritania dalam bidang perdagangan, investasi, pembangunan berkelanjutan dan sosial budaya serta mendukung saling kunjungan antar pejabat kedua negara.
Menlu RI itu pun menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan oleh Dubes Haiba selama masa tugasnya di Indonesia sejak 15 Februari 2024.
Dubes Haiba dinilai telah membina hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Mauritania dengan baik.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Mauritania memiliki arti penting mengingat Mauritania merupakan negara mayoritas Muslim yang memiliki potensi strategis sebagai hub ekonomi di kawasan Sahel, Afrika.
Selain itu, Mauritania juga merupakan salah satu negara penerima hibah Indonesia dalam skema kerja sama Selatan-Selatan.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Mauritania secara resmi dibuka melalui penandatanganan Joint Communique Concerning the Establishment of Diplomatic Relations di New York pada 26 September 2011.
Misi diplomasi Indonesia di Mauritania saat ini dirangkap oleh KBRI di Rabat, Maroko, yang dibantu oleh Konsul Kehormatan RI di Nouakchott, ibu kota Mauritania, sementara Mauritania telah membuka kedutaan besarnya di Jakarta sejak 2020.
Mauritania merupakan salah satu dari 57 negara anggota OKI yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
OKI adalah organisasi internasional yang anggotanya terdiri dari negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim dan bertujuan untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama antara negara anggota di berbagai bidang, serta melindungi kepentingan dan hak-hak umat Islam di seluruh dunia.
Baca juga: Prabowo tegaskan komitmen RI dukung Palestina tak akan pernah surut
Baca juga: Puan ajak Parlemen OKI tolak relokasi warga Gaza di pembukaan PUIC
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.