Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menekankan kepada prajurit TNI dan Polri untuk bertanggung jawab dengan tugasnya mengamankan Jakarta.
Hal tersebut harus dilakukan demi memastikan situasi Jakarta dan sekitarnya tetap kondusif, setelah terjadi aksi massa pada akhir Agustus 2025 lalu.
"Kalau kalian sempat dikerahkan, berarti Panglima TNI melihat ada sesuatu yang memang kalian harus turun," kata Djamari saat memberikan arahan kepada 3.500 prajurit yang selama ini menjaga ibu kota, di Monas, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut Djamari, salah satu kehormatan bagi seluruh prajurit TNI dan Polri yakni menerima perintah langsung dari pimpinan tertinggi pasukan.
Perintah tersebut, lanjut Djamari, harus diemban dan dituntaskan para prajurit demi terjaga kedaulatan NKRI.
Sikap patriot tersebut, menurut Djamari sudah ditunjukkan oleh ribuan prajurit yang berada di Monas sejak Agustus.
Ribuan prajurit itu setiap harinya berpatroli keliling di wilayah Jakarta, menjaga beberapa objek vital hingga menggelar latihan simulasi pengamanan di lapangan Monas.
Mereka juga terlibat dalam acara HUT TNI yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, (5/10).
Karena dedikasi tinggi para prajurit , Djamari memberikan apresiasi dan memberikan suntikan semangat kepada seluruh personel.
"Sangat terhormat kalian berada di posisi pada cadangan ini. Di sini ada Brimob, ada Kopasgat, kemudian Marinir, Angkatan Udara dan seluruhnya angkatan Darat Perasaan yang sama ini yang tertanam di antara saya dan kalian sekarang ini," kata Djamari.

Djamari juga memberikan bingkisan kepada perwakilan prajurit sebagai simbol rasa terima kasih dari Djamari.
"Saya ke sini memberi buah tangan kepada kalian dan tidak banyak, tidak besar, tapi itu yang bisa kami tunjukkan. Kebersamaan kita, kesamaan perasaan kita, kesamaan tanggung jawab kita untuk kepada negara dan bangsa," tutup Djamari.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.