Menko PM: Siswa SMK kelas migran dibekali kemampuan bahasa asing

3 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar menegaskan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masuk dalam program SMK Go Global akan dibekali kemampuan bahasa asing sesuai negara tujuan penempatan.

“Sejak dini, kelas-kelas yang memang dipersiapkan untuk bekerja di luar negeri kita minta mengadopsi standar minimum kapasitas kompetensi bahasa yang disyaratkan,” kata Muhaimin dalam rapat tingkat menteri di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menteri P2MI dorong SMK buka Kelas Migran untuk kerja ke luar negeri

Muhaimin mengatakan langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kompetensi calon pekerja migran sejak dini. Ia mencontohkan untuk penempatan di Jepang, siswa kelas migran sudah harus mempelajari bahasa Jepang dengan standar N4.

Menurut dia, standar tersebut merupakan syarat kompetensi dasar untuk bekerja di Jepang. “Harus langsung diadopsi, tidak usah pakai kurikulum lain. Hulunya dipersiapkan sejak awal,” ujarnya.

Pemerintah juga akan memfasilitasi pelatihan melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI). Fasilitasi itu meliputi peningkatan kemampuan bahasa, penguatan keterampilan kerja, serta pemenuhan standar kompetensi yang dibutuhkan negara tujuan.

Program tersebut mulai berjalan pada akhir 2025, sementara anggaran khusus untuk 2026, disiapkan sebesar Rp15–25 triliun.

Terkait jurusan prioritas, Muhaimin menyampaikan penyesuaian akan dilakukan mengikuti kebutuhan pasar kerja luar negeri. Saat ini, sektor yang paling diminati mencakup welder (juru las), hospitality (pelayanan), dan caregiver (perawat).

“Nanti juga ada kebutuhan di bidang konstruksi,” ujarnya.

Program ini tidak hanya menyasar siswa SMK, tetapi juga siswa SMA. Mekanisme pendaftaran sedang disiapkan melalui skema khusus di P2MI.

Muhaimin memastikan tidak ada batasan khusus bagi peserta, termasuk lulusan SMK yang telah menganggur.

Baca juga: Menteri Karding bahas program kelas migran di seluruh SMK Lampung

Baca juga: 200 pelajar SMK hadiri pelepasan PMI untuk tambah wawasan

Durasi pelatihan, kata dia, bervariasi bergantung bidangnya. Pelatihan hospitality umumnya berlangsung dua hingga empat bulan, sementara pelatihan welder dapat mencapai empat bulan.

Mekanisme lengkap pendaftaran dan penjurusan akan diumumkan setelah seluruh regulasi dan prosedur final disiapkan oleh P2MI.

“Siapapun bisa mendaftar, tidak harus dari jurusan tertentu,” kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |