Gianyar, Bali (ANTARA) -
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni bersama Komisi IV DPR RI melepasliarkan sebanyak 200 ekor tukik dan delapan penyu di Pantai Saba, Kabupaten Gianyar, Bali, untuk mendukung pelestarian satwa dilindungi.
“Kami harus kerja keras membangun kesadaran masyarakat agar dapat menjaga penyu lebih baik,” kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Gianyar, Bali, Senin.
Menurut dia, selain untuk konservasi, penyu juga memiliki nilai suci dan spiritualitas tinggi di Bali sehingga satwa terancam punah itu dimuliakan masyarakat setempat.
Meski begitu, perburuan liar hingga hilangnya habitat alami karena faktor alam atau pun pembangunan mendorong konservasi penyu harus digencarkan.
“Keterkaitan antara spiritualitas dan alam memang sangat luar biasa di Bali,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto berharap aksi pelepasliaran tukik dan penyu jenis lekang itu membantu upaya pelestarian satwa dilindungi itu.
Melepaskan tukik dan penyu ke laut tersebut diadakan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama sejumlah anggota Komisi IV DPR RI, Kementerian Kehutanan dan mitra kerja lainnya.
“Setiap tahun telurnya ada sekitar 130 ribu. Selama ini (telur) di pasir, dimakan predator biawak dan anjing. Oleh kelompok pelestari penyu kemudian diselamatkan, ditetaskan dan dua bulan kemudian dilepas ke laut,” imbuhnya.
Ada pun tukik lekang yang dilepasliarkan ke laut itu merupakan bagian dari tempat konservasi penyu Saba Asri yang merupakan mitra BKSDA Bali dan dikelola Desa Adat Saba, Gianyar, melalui Kelompok Pelestari Penyu Saba dan menggandeng kelompok nelayan.
Wakil Ketua Kelompok Pelestari Penyu Saba I Ketut Rahmadiana menjelaskan kawasan Pantai Saba merupakan habitat asli penyu lekang.
Di sekitar pesisir tempat konservasi yang didirikan 2015 itu, lanjut dia, pada 2025 telah ditemukan 312 sarang dengan 32 ribu telur.
Namun, dari jumlah telur itu, sebanyak 23 ribu di antaranya berhasil menetas.
“Sekitar 1.000 ekor tukik yang kembali ke laut, diperkirakan persentasenya hanya satu ekor yang bisa selamat dan tumbuh dewasa,” ucapnya.
Baca juga: BKSDA Bali lepas liarkan lima ekor penyu sisik di Nusa Penida
Baca juga: TCEC: 4.000 tukik telah dilepasliarkan di laut Pulau Serangan Bali
Baca juga: Belasan penyu selundupan di Jembrana dilepaskan ke laut
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































