Mendukbangga sebut kalangan B3 jadi penerima MBG

1 month ago 14

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menyatakan kalangan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (B3) menjadi kategori penerima Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wihaji di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan pemberian MBG kepada kalangan B3 sebagai bentuk percepatan penanganan dan pencegahan stunting.

"Tidak hanya anak sekolah yang mendapatkan MBG tetapi juga termasuk B3 atau ibu hamil, ibu menyusui, dan balita," kata Wihaji.

Dia menyatakan MBG yang diperuntukkan kepada B3 merupakan tindak lanjut dari perintah yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Oleh karena itu, dalam kunjungannya ke Kota Malang, Wihaji bersama jajarannya turut meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Klojen.

Baca juga: Mendukbangga minta petugas lapangan gencar distribusikan MBG untuk 3B

"SPPG yang saya kunjungi tadi peruntukannya penerimaan manfaatnya adalah para B3," ucapnya.

Mendukbangga Wihaji menyampaikan agar segera dilakukan pendataan guna memastikan jumlah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi akan menjadi penerima manfaat program MBG di wilayah kecamatan itu.

"Kami memastikan ternyata yang sudah mendapatkan ada. Bagi yang belum, maka saya minta untuk didaftarkan," ujarnya.

Selain itu, Wihaji menyampaikan kedatangannya ke Kota Malang untuk mengetahui secara riil penanganan persoalan stunting di wilayah itu, termasuk memetakan keberadaan Keluarga Berisiko Stunting (KRS).

Baca juga: BGN: Pangan lokal jadi pilihan utama program MBG di Papua Tengah

Menurut dia, pihaknya memiliki tanggung jawab penuh menyelesaikan masalah itu, dengan melakukan penanganan dari hulu ke hilir.

Pola yang dilakukan ini agar membuat bantuan pemerintah bisa sesuai kebutuhan dan tepat sasaran.

"Salah satu sebab stunting itu adalah asupan gizi, air bersih, sanitasi dan kemudian pernikahan dini. Hari ini saya mengecek ada beberapa warga Kota Malang yang membutuhkan perhatian dan termasuk KRS," ujarnya.

Wihaji menyampaikan untuk penanganan persoalan sanitasi yang menjadi salah satu pemicu stunting dilakukan dengan cara melakukan rehabilitasi pada rumah warga KRS, sebagaimana telah dilakukan di salah satu rumah warga di Kecamatan Klojen.

Baca juga: Legislator Novita ingatkan pentingnya penyimpanan bahan baku dapur MBG

"Sanitasi di bantu oleh Kadin, kemudian rumahnya akan di rehabilitasi oleh Baznas, asupan gizi dari MBG. Ini adalah pentahelix, jadi kerja sama semua pihak," ucapnya.

Sementara itu, salah satu warga penerima manfaat bersama Rahmawati merasa gembira usai mendapatkan intervensi dalam bentuk pemenuhan gizi dari pemerintah.

"Senang sekali mendapatkan MBG untuk balita dan ibu hamil. Anak saya dua orang, satu lagi masih di dalam kandungan dan semoga sehat," kata dia.

Dia berharap program bantuan dari pemerintah semacam ini bisa terus berlanjut.

"Semoga terus membantu, terutama bagi yang terkena stunting," ujarnya.

Baca juga: Pakar sebut tiga bahaya yang perlu dikenali untuk keamanan pangan

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |