Mendag sebut lonjakan ekspor pertanian tanda swasembada pangan

5 days ago 3
Pertanian ini ekspornya meningkat tajam 38,25 persen. Artinya, ini mengindikasikan bahwa swasembada pangan ada.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut ekspor pertanian Indonesia meningkat 38,25 persen pada periode Januari-Agustus 2025, tercatat 4,57 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor pertanian mencatatkan nilai sebesar 3,30 miliar dolar AS. Menurut Budi, hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia mengalami swasembada pangan.

"Pertanian ini ekspornya meningkat tajam 38,25 persen. Artinya, ini mengindikasikan bahwa swasembada pangan ada. Karena kita tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, tapi ekspor kita cukup bagus," ujar Budi, di Jakarta, Selasa.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada periode Januari-Agustus 2025, ekspor kakao dan olahan kakao tercatat sebesar 2,52 miliar dolar AS; binatang hidup 6,15 juta dolar AS; kopi, teh, mate, dan rempah-rempah 2,22 miliar dolar AS; olahan dari daging, olahan dari ikan, olahan dari krustasea, moluska atau invertebrata air, atau dari serangga 993,36 juta dolar AS.

Selanjutnya, ikan dan krustasea, moluska serta invertebrata air lainnya 2,67 miliar dolar AS; bermacam-macam olahan yang dapat dimakan 1,25 miliar dolar AS; nabati 23,02 miliar dolar AS; serta buah dan buah tempurung yang dapat dimakan, kulit dari buah jeruk atau melon 954 juta dolar AS.

Pada Januari-Agustus 2025, pertumbuhan ekspor Indonesia mencapai 7,7 persen. Pertumbuhan ekspor ini sejalan dengan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak 2020.

Surplus perdagangan meningkat 53,3 persen, dari 19 miliar dolar AS pada Januari-Agustus 2024, menjadi 29 miliar dolar AS pada periode yang sama di tahun ini.

Untuk meningkatkan kinerja ekspor, pemerintah telah melakukan berbagai perjanjian datang. Saat ini Indonesia telah melakukan 24 perjanjian dagang, yang terdiri dari Preferential Trade Agreement (PTA), Free Trade Agreement (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan 30 negara.

Baca juga: Mentan ajak kader GP Ansor sinergi membangun kedaulatan pangan RI

Baca juga: Zulhas: Indonesia surplus beras, impor nol persen

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |