Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa rencana penjualan Museum Negeri Sulawesi Utara tidak benar, dan ia menawarkan kepada pemerintah provinsi opsi pengambilalihan pengelolaan museum yang telah berdiri pada 1974 itu oleh Kementerian Kebudayaan.
"Ya, jadi tadi saya ketemu dengan gubernur yang dilantik itu hoaks lah. Ya itu hoaks," ujar Menbud saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Dia membenarkan bahwa museum yang beralamatkan di Jalan W.R. Supratman, Wenang, Manado itu ditelantarkan.
Baca juga: Sejarawan: Pemerintah harus pastikan keberlanjutan museum negeri Sulut
Ia mengaku telah bersurat kepada gubernur provinsi Sulawesi Utara soal hal itu. Namun demikian, Fadli mengaku bahwa gubernur Sulawesi Utara yang baru dilantik yakni Yulius Selvanus Komaling dan Wagub Victor Mailangkay bakal memberikan perhatian pada museum itu.
Pasalnya, hari ini Fadli telah bertemu dengan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling dan membicarakan keberlanjutan museum tersebut serta mendapat jawaban positif.
"Jadi, tadi saya bertemu dengan gubernurnya. Jadi akan dihandle langsung oleh gubernur yang baru saja dilantik oleh Pak Yulius," tegasnya.
Baca juga: Wisata edukatif bareng keluarga, coba museum ini di Jakarta Pusat
Sebelumnya, ramai di media sosial bahwa Museum Negeri Sulawesi Utara, Manado akan dijual.
Museum ini memiliki sejumlah koleksi seperti spesimen ikan coelacanth yang cocok bagi edukasi, lalu peninggalan pahlawan Kiai Modjo, koleksi yang berkaitan dengan pengikut Tuanku Imam Bonjol hingga koleksi mimbar milik Johann Gotlieb Schwarz.
Sebelumnya, Sejarawan Allan Akbar mengusulkan agar pemerintah dapat melakukan tindakan tegas untuk memastikan keberlanjutan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara.
Baca juga: Kepala Museum NTB beri masukan ke tim transisi gubernur terpilih
“Pemerintah perlu bertindak tegas dengan pendekatan holistik, menggabungkan kebijakan, pendanaan dan partisipasi publik untuk memastikan museum tetap lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang,” ujar Allan saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu kemarin.
Ia menilai, museum tersebut merupakan aset tak ternilai yang menjadi cerminan perjalanan sejarah dan kebudayaan Indonesia, sehingga sudah sepatutnya warisan leluhur itu dirawat dan dipertahankan.
Baca juga: Museum Nasional gelar pameran akulturasi Tionghoa di Nusantara
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025