Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, museum merupakan wadah untuk pendidikan budaya hingga pembangunan berkelanjutan.
“Museum bukan hanya penjaga warisan, tetapi juga sebagai penggerak dialog, inklusi dan pembangunan berkelanjutan d kawasan kita. Sehingga kegiatan seperti SEA Museum Collaboration ini sangat penting sebagai komitmen kita bersama bagi transformasi museum,” ujar Fadli Zon dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Dalam rangka memperingati Hari Museum Internasional 2025, ia juga menegaskan komitmen dalam menjadikan museum sebagai pilar infrastruktur kebudayaan nasional saat membuka SEA Museum Collaboration: Innovating Museum Public program for a Rapidly Changing Society.
Baca juga: Menbud: Museum Indonesia tingkatkan inklusivitas dengan teknologi
SEA Museum Collaboration merupakan forum regional yang mempertemukan pemangku kepentingan museum se-Asia Tenggara dalam rangka memperkuat kolaborasi, inovasi dan relevansi museum di tengah tantangan dunia yang berubah.
Fadli melanjutkan, di tengah perkembangan dunia yang pesat serta disrupsi teknologi, krisis iklim, dunia digital yang mengubah kehidupan sehari -hari, museum menghadapi pertanyaan yakni akan sejauh mana museum tetap relevan dengan zaman.
Menurutnya, museum menjadi ekosistem pembelajaran yang membantu publik menghadapi kompleksitas dan bukan hanya sebagai tempat penyimpanan statis.
Baca juga: Menteri Kebudayaan: Museum jadi etalase terdepan suatu negara
"Terdapat lebih dari 2.500 museum di kawasan Asia Tenggara yang sedang menghadapi tantangan bagaimana membuat program bagi publik yang inklusif dan menarik serta memastikan museum berkaitan bagi semua generasi, latar belakang, dan komunitas. Untuk itu diperlukan solidaritas dan kolaborasi dari seluruh Museum di Asia Tenggara sebagai titik awal inisiatif regional jangka panjang,” ujarnya.
Menbud Fadli Zon menekankan bahwa museum harus tetap relevan juga bagi generasi muda.
Ia memaparkan data survei yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya Indonesia tahun 2025, 70 persen pengunjung museum di Indonesia berusia 35 tahun, dengan kelompok terbesar 37 persen berusia 18 hingga 24 tahun.
Baca juga: Menbud siap jalin kolaborasi hadirkan museum film yang proporsional
Ia juga menilai museum memerlukan perubahan mendasar dalam merancang, mengkurasi, dan berkomunikasi kepada generasi muda agar memiliki ketertarikan lebih kepada museum.
Tak hanya itu, Museum juga perlu memberdayakan komunitas dan dapat merespon isu-isu mendesak seperti kerusakan ekologi dan ketimpangan sosial.
First Secretary Kedutaan Besar Singapura Roystan Ang menyatakan bahwa forum ini sangat penting guna menjalin kolaborasi dan pertukaran ide. “Kegiatan ini merupakan sebuah platform bagi museum-museum di seluruh kawasan untuk berkumpul, berdiskusi, bertukar ide dan perspektif. Saya yakin ini akan membawa manfaat bagi kita semua dalam menghadapi tantangan kompleks di bulan dan tahun-tahun mendatang,” ujar Roystan Ang.
Baca juga: Ketua Umum AMI: Seni budaya harus jadi mercusuar dalam bernegara
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025