Masid Jami Pangkalpinang gelar "Nganggung" rayakan Idul Adha

14 hours ago 5

Pangkalpinang (ANTARA) - Masjid Jami' Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar tradisi "Nganggung" atau makan bersama dalam dulang, sebagai rangkaian perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.

"Hari ini kita melaksanakan 'Nganggung' untuk memperkuat silahturahmi antara pengurus dan jamaah masjid ini," kata Seorang pengurus Masjid Jami' Pangkalpinang Musidi di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan "Nganggung" tradisi masyarakat Kota Pangkalpinang dalam memperingati hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Adha, Idul Fitri, dan Maulid Nabi, guna memperkuat tali silahturahim antara pengurus masjid dan masyarakat.

"'Nganggung' ini dilaksanakan setelah Shalat Idul Adha, di mana warga sekitar masjid membawa berbagai makanan Lebaran menggunakan dulang untuk disantap bersama-sama di masjid ini," katanya.

Baca juga: Tradisi unik Manampuang pembagian daging kurban di Sitingkai Agam

Ia mengatakan Shalat Idul Adha tahun ini di tempat tersebut diikuti sekitar seribu umat berjalan aman, lancar, dan khusyuk.

"Pada kegiatan 'Nganggung' merupakan tradisi sakral dan bersejarah ini momen saling mendoakan pengurus, jamaah, dan masyarakat yang telah mendahului kita semua, agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT," kata Musidi, pengurus masjid tertua di Kota Pangkalpinang itu.

Seorang warga Kota Pangkalpinang, Ridwan, mengatakan tradisi ini diawali dengan doa dan pembacaan selawat nabi, ayat suci Al Quran, ceramah agama, dan kemudian dulang dibuka secara serentak setelah dipersilakan oleh imam masjid.

"Ada kebiasaan bahwa makanan yang kami bawa dalam dulang tersebut harus habis atau tidak ada yang tersisa lalu dibawa pulang, maka kami sangat senang jika makanan yang kami bawa habis dimakan jamaah," ujarnya.

Baca juga: Ragam tradisi Idul Adha di Indonesia: Apitan, ngejot, juga manten sapi

Baca juga: Muslim di Bali kembali jalani tradisi Ngejot daging kurban

Baca juga: Warga Palembang lakukan tradisi celup kaki ke darah hewan kurban

Pewarta: Aprionis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |