Malaysia terus fasilitasi perdamaian perbatasan Kamboja-Thailand

1 hour ago 1

Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan negaranya tetap berkomitmen menjadi fasilitator perdamaian dalam konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand.

“Sebagai negara yang kuat komitmennya terhadap perdamaian regional, Malaysia akan terus memainkan peran sebagai fasilitator yang adil dan bertanggung jawab,” kata Anwar di Kuala Lumpur, Jumat.

Anwar mengaku telah menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet untuk memantau perkembangan isu perbatasan dengan Thailand.

Kedua negara sebelumnya menyepakati perjanjian damai di sela KTT Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur bulan lalu, di bawah kepemimpinan Malaysia di ASEAN 2025.

Malaysia menegaskan kesiapannya membantu Kamboja dan Thailand mencapai penyelesaian yang berkelanjutan serta memperkuat stabilitas regional.

Anwar memuji pendekatan damai yang diambil Kamboja, termasuk upaya penyelesaian melalui dialog dan perundingan konstruktif.

Baca juga: Pakta damai macet, baku tembak Kamboja-Thailand meletus lagi

“Malaysia sepenuhnya mendukung Kamboja menggunakan saluran yang telah disepakati dan menegaskan kembali Perjanjian Damai Kuala Lumpur 26 Oktober 2025 sebagai landasan mengakhiri pertikaian yang berlarut-larut,” ujar Anwar.

Ia menekankan prinsip penyelesaian sengketa secara tenang, teratur, dan berlandaskan saling pengertian.

Insiden terbaru menunjukkan ketegangan masih ada. Sedikitnya lima warga sipil Kamboja terluka Rabu (12/11) akibat tembakan di perbatasan, hanya beberapa hari setelah Thailand menangguhkan pakta perdamaian.

Media Khmer Times melaporkan tentara Thailand menembaki warga sipil di Desa Prey Chan, Distrik O’Chrov, Provinsi Banteay Meanchey.

Media lokal lain, Fresh News, mengutip Gubernur Banteay Meanchey Um Reatrey, menyebutkan peristiwa serupa.

Namun, Angkatan Darat Thailand membantah melakukan penembakan atau melukai warga Kamboja.

Baca juga: China harap Thailand dan Kamboja cegah eskalasi konflik

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |