Makna arti nama Paus Leo XIV yang dipilih Robert Francis Prevost

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Robert Francis Prevost, seorang misionaris asal Chicago yang telah menjalankan pengabdiannya di Peru selama lebih dari 20 tahun, secara resmi terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik dengan nama Leo XIV. Ia menggantikan posisi mendiang Paus Fransiskus dan mencatatkan sejarah sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik yang baru.

Terpilihnya Prevost sebagai Paus juga menjadi tonggak penting karena ia merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat sekaligus dari Ordo Santo Agustinus. Kepemimpinan Leo XIV membuka lembaran baru dalam sejarah Vatikan dengan membawa latar belakang dan pengalaman pastoral yang unik dari belahan dunia Barat.

Baca juga: Profil Robert Francis Prevost yang terpilih jadi Paus Leo XIV

Makna simbolik arti nama "Leo XIV"

Pemilihan nama "Leo XIV" oleh Paus yang baru bukanlah suatu kebetulan semata. Nama tersebut merujuk pada dua tokoh besar dalam sejarah Gereja Katolik, yakni Paus Leo I atau "Leo Agung" yang memimpin pada tahun 440 hingga 461, serta Paus Leo XIII yang menjabat dari 1878 hingga 1903.

Paus Leo I dikenal karena perannya yang penting dalam memperkuat posisi Kepausan dan membela Gereja dari ancaman eksternal. Sementara itu, Paus Leo XIII dikenang luas karena ensikliknya yang berjudul *Rerum Novarum*, sebuah dokumen penting yang membela hak-hak kaum buruh dan menekankan pentingnya keadilan sosial di tengah perkembangan industrialisasi.

Dengan mengadopsi nama "Leo XIV", Paus yang baru menyampaikan pesan kuat tentang arah kepemimpinannya. Ia ingin menegaskan komitmennya terhadap nilai-nilai moral yang kokoh serta reformasi sosial yang mengakar pada ajaran Gereja.

Nama tersebut juga memiliki makna simbolis yang dalam, mencerminkan keinginan Paus Leo XIV untuk meneruskan warisan pendahulunya dalam membela kesejahteraan umat manusia. Melalui pilihan nama ini, ia menyiratkan tekad untuk menjadikan keadilan sosial sebagai salah satu fokus utama dalam masa kepemimpinannya.

Baca juga: Leo XIV memimpin misa pertama sebagai Paus

Visi kepemimpinan Paus Leo XIV

Sebelum terpilih sebagai Paus, Prevost menjabat sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Pengalamannya yang luas di Amerika Latin dan perannya dalam memilih uskup-uskup di seluruh dunia memberikan perspektif global dalam kepemimpinannya.

Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menyerukan perdamaian dan persatuan, serta menekankan pentingnya keadilan sosial dan perhatian terhadap komunitas yang terpinggirkan. Ia juga menyampaikan pesan khusus dalam bahasa Spanyol kepada umat di Chiclayo, Peru, tempat ia pernah melayani sebagai uskup.

Tidak hanya itu, dalam pidato Paus Leo XIV juga menekankan pentingnya perdamaian, persatuan, dan solidaritas global. Ia menyatakan keinginannya untuk melanjutkan semangat reformasi Paus Fransiskus, dengan fokus pada inklusivitas, keadilan sosial, dan peran aktif umat awam dalam kehidupan Gereja.

Pemilihan Paus Leo XIV disambut dengan antusias oleh umat Katolik di seluruh dunia. Banyak yang berharap bahwa kepemimpinannya akan membawa pembaruan dan memperkuat komitmen Gereja terhadap nilai-nilai keadilan sosial, perdamaian, dan pelayanan kepada yang membutuhkan.

Dengan latar belakangnya yang kaya dan pilihan nama yang sarat makna, Paus Leo XIV diharapkan dapat membimbing Gereja Katolik menuju masa depan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pelayanan.

Baca juga: Istana ucapkan selamat terpilihnya Paus Leo XIV yang bawa pesan perdamaian

Baca juga: Paus ke-267 Gereja Katolik terpilih pada pemungutan suara keempat

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |