Mahasiswa UI raih penghargaan di konferensi internasional Malaysia

1 day ago 6

Depok (ANTARA) - Mahasiswa Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) angkatan 2021, Rio Sudwitama Persadanta Kaban meraih penghargaan Best Oral Presenter ajang International Conference on Discoveries in Applied Sciences and Advanced Technology (DASAT 2025) di Malaysia.

Konferensi bergengsi itu diselenggarakan oleh Universiti Teknologi MARA (UiTM) di Genting Highlands, Malaysia, dengan total peserta sebanyak 102 orang dari berbagai institusi akademik dan industri.

“Dengan menerapkan teknologi machine learning dan deep learning, kami dapat mempercepat proses desain rekayasa material dan meningkatkan sifat mekanis paduan super berbasis nikel dan besi-nikel," kata Rio di Kampus UI Depok, Kamis.

Ia mengatakan model Artificial Neural Network (ANN) terbukti memberikan prediksi paling akurat, yang memungkinkan kami memodifikasi komposisi paduan INCONEL-718 untuk meningkatkan kekuatan tarik, kekerasan, dan titik leburnya.

Baca juga: Guru besar UI kaji model spasial pengelolaan lingkungan berkelanjutan

Baca juga: Guru Besar UI temukan bahan baku obat bisa kurangi impor

Rio mempresentasikan penelitian berjudul Prediction of Tensile Strength, Hardness, and Melting Point of Nickel and Iron-Nickel Superalloys Based on Composition Using Machine Learning.

Penelitian ini berfokus pada penggunaan teknologi machine learning (ML) dan deep learning (DL) untuk memprediksi sifat mekanis paduan super berbasis nikel dan besi-nikel, yang banyak digunakan dalam industri aviasi.

Penelitian itu dibimbing langsung oleh Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah yang mengatakan paduan super merupakan material yang dikenal karena kemampuannya mempertahankan sifat mekanis pada suhu tinggi.

Paduan super berbasis nikel memiliki kandungan nikel sebesar 38–76 persen, sedangkan paduan berbasis besi-nikel memiliki kandungan 15–60 persen besi dan 25–45 persen nikel.

Material ini sering digunakan dalam komponen mesin turbin gas yang beroperasi dalam kondisi ekstrem, termasuk temperatur tinggi, kecepatan rotasi tinggi, dan lingkungan abrasif.

Dekan FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan mengatakan bahwa hasil penelitian ini memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam berbagai industri strategis di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur, energi, dan transportasi.

”Dalam industri aviasi, paduan super yang lebih kuat dan tahan suhu tinggi akan meningkatkan efisiensi dan ketahanan komponen mesin pesawat buatan dalam negeri. Selain itu, industri pembangkit listrik, khususnya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), juga dapat memanfaatkan material ini untuk komponen turbin yang beroperasi pada suhu ekstrem,” kata Prof. Kemas menjelaskan.*

Baca juga: Guru Besar UI giatkan inovasi nano teknologi untuk sediaan obat herbal

Baca juga: FKG UI gandeng Tohoku University Jepang kolaborasi riset & pendidikan

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |