LPOI dorong santri kuasai teknologi digital agar tak tertinggal

3 hours ago 2
Korea mampu mengubah kekuatan budaya menjadi tren dunia. K-pop, kosmetik, dan gaya hidup Korea kini menjadi kiblat banyak anak muda di seluruh dunia. Kita harus belajar dari keberhasilan itu

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siroj mendorong kalangan santri untuk menjadi pelaku utama dalam transformasi digital, agar tidak tertinggal dalam dunia yang terus berubah dengan cepat.

“Perkembangan teknologi digital telah membuka akses dan peluang baru bagi siapa saja untuk terhubung secara global. Namun, hal ini juga menjadi tantangan bagi kaum agamawan dan santri untuk tidak tertinggal,” ujar Said Aqil di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan tersebut disampaikan Said Aqil saat bertemu dengan investor asal Korea Selatan di Pesantren Al-Tsaqofah, Jakarta.

Baca juga: LPOI ajak publik tetap tenang sikapi tayangan soal pesantren

Dalam kesempatan itu juga dilakukan peluncuran aplikasi dan gim M Sharia serta penandatanganan kerja sama antara Pesantren Al-Tsaqofah, LPOI, dan M Sharia di bidang pengembangan dan pemasaran produk digital.

Said Aqil menekankan pentingnya penguasaan teknologi oleh santri. Santri harus mampu memenangkan perang digital dan memiliki cyber army yang solid, agar mampu menguasai dunia, baik secara daring maupun luring.

Mantan Ketum PBNU itu mencontohkan Korea Selatan sebagai negara yang berhasil memanfaatkan kekuatan digital untuk mengolah modal sosial dan budaya menjadi kekuatan ekonomi global.

Baca juga: Said Aqil Siroj: Elite dan rakyat harus terhubung lewat silaturahim

“Korea mampu mengubah kekuatan budaya menjadi tren dunia. K-pop, kosmetik, dan gaya hidup Korea kini menjadi kiblat banyak anak muda di seluruh dunia. Kita harus belajar dari keberhasilan itu,” katanya.

Ia juga mengajak pesantren dan lembaga pendidikan Islam untuk mencetak kader pengembang (developer), ilmuwan data (data scientist), serta white hacker yang berperan dalam perubahan digital.

“Generasi santri harus siap menjadi global drive,” ujarnya.

Baca juga: Ketum LPOI nilai sinergi RI-Tiongkok mampu harmonisasikan kehidupan

Dalam kesempatan yang sama, pimpinan Adi Kencana Group Shofia Koswara, yang mendampingi para investor Korea, menyampaikan kunjungan ke Pesantren Al-Tsaqofah bertujuan untuk memperkenalkan dunia pesantren kepada pebisnis Korea.

“Kami menggandeng pesantren dalam pengembangan dan pemasaran produk digital, serta bekerja sama dengan Unwahas dalam pengembangan produk kosmetik halal,” kata Shofia.

Chairman M Sharia asal Korea, Sang Kook Kim, menilai pesantren merupakan gerbang strategis untuk kerja sama Indonesia–Korea.

“Pesantren memiliki jaringan luas, pengikut yang loyal, serta potensi ekonomi dan budaya yang besar untuk dikembangkan,” ujarnya.

Baca juga: Said Aqil: Nilai tambah ekosistem halal jadi branding RI di mata dunia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |