Limbah cair dan sampah jadi penyebab stunting di Jakarta Selatan

3 months ago 28

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyebutkan limbah cair dan sampah menjadi penyebab stunting di wilayah tersebut.

"Berdasarkan data hasil Gerebek Stunting tahun 2024, faktor determinan penyebab kejadian stunting di Jakarta Selatan yang paling tinggi persentasenya adalah dikarenakan pengelolaan limbah cair rumah tangga tidak baik 90 persen," kata Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murthadho di Jakarta, Selasa.

Ali menambahkan faktor lainnya, yakni pengelolaan sampah rumah tangga tidak baik 89 persen, kebiasaan merokok keluarga yang mencapai 76 persen dan asupan gizi tidak seimbang sebesar 62 persen.

Karena itu, dia berharap setiap camat dan lurah mampu memaparkan hasil capaian kinerja penanganan stunting dalam penilaian kinerja Delapan Aksi Konvergensi Stunting Tahun 2025.

"Dalam paparannya kami sajikan kepada tim penilai dari Provinsi (DKI Jakarta) data yang benar dan valid sesuai pelaksanaannya selama ini," katanya.

Baca juga: SDA Jaksel bangun 19 MCK untuk atasi stunting pada 2024

Adapun ke delapan aksi tersebut, yakni mengenai analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi pelaksanaan aksi pencegahan stunting, pembinaan pelaku dan sistem manajemen data,

Lalu, pengukuran dan publikasi, dokumentasi kegiatan dan keberhasilan program yang sudah dijalankan Pemerintah Jakarta Selatan dalam upaya mengatasi dan mencegah stunting.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di tahun 2023, prevalensi stunting di Jakarta Selatan masih di bawah angka prevalensi Provinsi DKI Jakarta dan merupakan yang terendah dibandingkan lima kota/kabupaten lainnya di Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 16,6 persen.

Baca juga: Calon pengantin di Jaksel diedukasi agar anaknya kelak tak stunting

Kemudian berdasarkan informasi terbaru dari hasil SSGI Tahun 2024, Jakarta Selatan prevalensinya turun menjadi 14,9 persen dan masih tetap yang terendah dibanding wilayah yang lainnya, termasuk persentase balita "underweight" dan "wasting" juga turun dari tahun sebelumnya.

Karena tu, diharapkan penilaian kinerja ini ke depannya dapat menjadi ukuran Pemerintah Jakarta Selatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan terutama dalam hal penanganan kasus stunting.

"InsyaAllah dalam penanganan stunting ini kita dapat menggerakkan hati dan pikiran masyarakat untuk secara bersama-sama bergotong-royong, berinovasi dalam penanganan kasus stunting untuk menuju 'Jakarta Selatan Zero Stunting'," ujarnya.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |