Jakarta (ANTARA) - Petinju asal Angola Uisma Lima tidak gentar menghadapi mantan juara dunia kelas welter (66,6 kg) World Boxing Association (WBA) Jaron Ennis demi memperebutkan gelar juara dunia kelas welter super interim (69,8 kg) WBA.
"Bertarung melawan Jaron Ennis di kota kelahirannya bukanlah tugas yang mudah, tetapi Lima menerimanya dengan keyakinan dan kepercayaan pada kekuatan dirinya sendiri," demikian pernyataan WBA dalam laman resminya yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Lima akan bertandang ke Philadelphia, kota kelahiran Ennis untuk pertarungan penting yang dapat mengubah karirnya di Wells Fargo Center pada 11 Oktober.
Laga tersebut menjadi momentum terbesar dalam karir petinju Angola yang kini bermarkas di Portugal itu.
Di usia 32 tahun, Lima memperoleh kesempatan ini melalui kerja keras dan ketekunan. Sejak beralih ke profesional pada 2019, dia telah berjuang naik melalui sirkuit Eropa, membagi tahun-tahun awalnya antara Portugal dan Spanyol, di mana ia dengan cepat membangun reputasi atas kekuatan pukulan dan dasar-dasar yang kokoh.
Baca juga: Mantan juara dunia WBA Ennis bertekad tancapkan dominasi di kelas baru
Penampilannya membuka pintu di luar Eropa. Lima telah bertarung di Jerman, Inggris, dan Kanada, meninggalkan kesan kuat di mana pun ia pergi dan akhirnya masuk ke peringkat dunia.
Kini, Lima akan naik ring Philadelphia dengan momentum yang kuat, setelah mengalahkan tiga lawan tak terkalahkan secara berturut-turut. Pada April 2024, dia mengalahkan Haro Matevosyan melalui technical knockout (TKO), diikuti dengan kemenangan mutlak atas Sukhdeep Singh Bhatti pada Desember.
Terbaru, dia meraih kemenangan KO atas Shervantaigh Koopman, sebuah pernyataan yang memperkuat posisinya sebagai salah satu penantang paling menarik di divisi tersebut.
Lima akan debut di Amerika Serikat melawan Jaron Ennis yang memutuskan naik kelas sebagai salah satu petarung paling berbakat dan eksplosif di olahraga tinju.
"Dia (Lima) tahu peluangnya. Dia tahu penonton tidak akan mendukungnya. Tapi dia juga tahu bahwa satu malam, satu pukulan, bisa mengubah segalanya," demikian WBA.
WBA menambahkan, Lima membawa mimpi yang jelas yaitu meninggalkan Philadelphia sebagai juara sementara WBA yang baru dan menunjukkan kepada dunia bahwa perjalanannya, dari Angola hingga panggung terbesar, sepadan dengan setiap langkahnya.
Baca juga: Petinju tak terkalahkan Jaron Ennis bersiap rebut juara dunia WBA
Baca juga: Collins lawan Lorente dalam pertaruhan dua gelar juara berakhir imbang
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































