Laos bertekad dorong integrasi AI di bidang hukum

9 hours ago 2

Vientiane (ANTARA) - Sebuah acara pertukaran belum lama ini diselenggarakan di Vientiane, ibu kota Laos, untuk mendorong integrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dengan industri hukum, meningkatkan kerja sama Laos dan China di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra, dan memajukan pengembangan lanskap digital bagi komunitas China-Laos dengan masa depan bersama.

Dalam pidatonya, Somdeth Keovongsack, dekan Fakultas Hukum dan Ilmu Politik Universitas Nasional Laos, menekankan bahwa penerapan AI dalam praktik hukum dan pendidikan telah menjadi kekuatan penting dalam memajukan modernisasi supremasi hukum di Laos.

Fakultas tersebut akan terus meningkatkan kerja sama dengan institut-institut China yang relevan guna bersama-sama membina generasi baru tenaga profesional hukum dengan perspektif internasional dan kompetensi teknologi.

Mahasiswa Universitas Nasional Laos berpartisipasi dalam acara pertukaran yang bertujuan untuk mempromosikan integrasi kecerdasan buatan (AI) dengan industri hukum di Vientiane, ibu kota Laos, 23 Oktober 2025. (ANTARA/Xinhua/Kaikeo Saiyasane)

Jia Hui, direktur Kantor Hukum DeHeng di Laos, menyampaikan pidato melalui video yang menyoroti dampak transformatif AI terhadap bentuk dan logika layanan hukum. Firma hukum ini akan secara aktif mempromosikan penerapan praktis teknologi AI di berbagai area, seperti layanan hukum terkait luar negeri, arbitrase internasional, peninjauan kepatuhan, dan pembuatan kontrak secara otomatis.

Acara tersebut menyediakan platform bagi para pelajar Laos untuk mengeksplorasi perkembangan mutakhir dalam teknologi AI. Acara itu juga membuka peluang baru bagi talenta muda dari Laos dan China untuk berpartisipasi dalam kompetisi-kompetisi inovasi internasional dan berintegrasi dalam kerja sama hukum di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra.

Acara tersebut juga memberikan pengenalan terperinci tentang kompetisi inovasi yang memiliki berbagai program yang terbuka bagi universitas, institut penelitian, dan perusahaan inovatif dari China dan negara-negara anggota ASEAN.

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |