Jakarta (ANTARA) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam membukukan laba bersih yang tumbuh 197 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp6,61 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan senilai Rp2,23 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Seiring dengan itu, EBITDA perseroan tumbuh 137 persen (yoy) menjadi Rp9,33 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan senilai Rp3,93 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Direktur Utama ANTM Achmad Ardianto dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, mengatakan kinerja itu mencerminkan kekuatan fundamental, dan menjadi semangat seluruh insan perseroan dalam bertransformasi menuju bisnis yang berkelanjutan.
“Capaian ini juga merefleksikan efektivitas strategi pengelolaan biaya dan optimalisasi nilai tambah produk yang dijalankan perusahaan,” ujar Ardianto.
Ia mengatakan, perseroan tidak hanya berfokus terhadap peningkatan kinerja keuangan, namun juga penciptaan nilai jangka panjang melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Kami terus berinovasi pada setiap aspek operasional, bisnis, dan sustainability guna menciptakan nilai tambah dan manfaat yang berkelanjutan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan,” ujar Ardianto.
Perseroan mencatatkan penjualan komoditas emas, nikel dan bauksit yang tumbuh 67 persen (yoy) menjadi Rp72,03 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan sebesar Rp43,20 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Segmen emas berkontribusi sebesar 81 persen, segmen nikel (produk feronikel dan bijih nikel) berkontribusi 15 persen, serta segmen bauksit dan alumina berkontribusi 3 persen terhadap total penjualan perseroan pada kuartal III-2025.
Penjualan emas tumbuh 64 persen (yoy) menjadi senilai Rp58,67 triliun, penjualan nikel (produk feronikel dan bijih nikel) tumbuh 83 persen (yoy) menjadi senilai Rp11,15 triliun, dan bauksit dan alumina tumbuh 68 persen (yoy) menjadi senilai Rp1,95 triliun.
Dari pangsa pasar, penjualan domestik perseroan berkontribusi sebesar Rp69,31 triliun atau setara 96 persen dari total penjualan bersih perseroan pada kuartal III-2025.
Pada kuartal III-2025, perseroan mencatatkan laba kotor yang tumbuh 168 persen (yoy) menjadi senilai Rp10,98 triliun, dibandingkan senilai Rp4,10 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Seiring dengan itu, laba usaha tumbuh 323 persen (yoy) menjadi Rp7,89 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan senilai Rp1,86 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Pada kuartal III-2025, perseroan membukukan penurunan beban keuangan 41 persen (yoy) menjadi Rp103,68 miliar, dibandingkan senilai Rp176,49 miliar, seiring dengan upaya menurunkan interest bearing debt pada 2025 sebagai bagian dari program efisiensi.
Peningkatan kinerja itu mendorong kenaikan laba bersih per saham dasar menjadi Rp248,62 per saham dasar per kuartal III-2025, atau meningkat signifikan 171 persen (yoy) dibandingkan sebesar Rp91,60 per saham dasar pada periode saham tahun sebelumnya.
Total aset perseroan tumbuh 17 persen (yoy) Rp48,07 triliun pada kuartal III-2025, dibandingkan senilai Rp40,98 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Nilai ekuitas perseroan tercatat senilai Rp35,20 triliun pada kuartal III-2025, atau tumbuh 16 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp30,38 triliun pada periode saham tahun sebelumnya.
Baca juga: Raih Penghargaan Subroto, ANTAM perluas pemberdayaan pacu ekonomi
Baca juga: Emas Antam kembali merosot, kini turun Rp45.000 jadi Rp2,282 juta/gram
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































