Jakarta (ANTARA) - Koperasi Desa Merah Putih Metuk Boyolali, Jawa Tengah, memasok gas elpiji dan beras murah bagi warung warga, guna membantu menjaga kestabilan harga serta memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan usaha kecil desa.
Manajer Operasional Kopdes Merah Putih Metuk Sumono mengatakan sejak dirikan, Kopdes merangkul warung kelontong warga yang sudah dulu berdiri di Desa Metuk. Warung itu diberi akses mendapatkan barang yang terjangkau dari Kopdes Merah Putih.
"Kita musyawarah dulu dengan sejumlah toko sembako di sekitar Kopdes MP, dan mereka malah bersedia mengambil barang dari kita," kata Sumono dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia mencontohkan harga gas ukuran tiga kilogram (kg). Warga tak bisa mendapatkannya di waralaba besar. Di Kopdes Merah Putih Metuk, harga gas melon ini hanya Rp18 ribu. Jauh lebih murah dibandingkan dengan di warung kelontong yang dipatok di atas Rp20 ribu.
Baca juga: Pemprov Jambi melatih 218 pendamping Koperasi Desa Merah Putih
"Kami dapat dari agennya Rp15.520 untuk gas melon. Jadi kami bisa jual Rp18 ribu ke pembeli, lebih murah dari warung kelontong," ujar Mono, sapaan Sumono.
Begitu pun minyak goreng ukuran satu liter juga dijual murah di Kopdes Merah Putih Metuk, hanya Rp15.700 dari modal awal Rp14.600 per liter.
Di gerai sembako Kopdes Merah Putih Metuk, kata Mono, beras dan minyak paling banyak diincar warga karena harganya murah. Sayur mayur juga perputarannya cepat karena barangnya masih segar.
"Penjualan beras luar biasa. Minyakita juga kerap diserbu langsung habis. Akhirnya ID Food sebagai pemasuk menyarankan agar pembeli dibatasi maksimal dua liter ketika stok di gudang terbatas," katanya.
Baca juga: Mendagri: Kopdes strategis distribusi program pemerintah sampai bawah
Terkait sayur mayur, warga memilih membeli di Kopdes MP Metuk karena kesegarannya. Selain murah, sayur yang dijual juga dikemas dengan baik. Sayur yang banyak diincar pembeli antara lain terong, bayam, dan kentang.
"Sayur juga suka cepat habis. Boyolali kan dekat dengan (Gunung) Merbabu dan Merapi," kata Mono yang menyebut jika sayuran langsung mengambil dari petani di pasar grosir.
Kopdes Merah Putih Metuk sudah terbentuk sejak 15 Mei 2025. Baru beroperasi penuh pada 14 Oktober lalu. Kopdes itu terdiri atas gerai sembako, apotek, klinik, kantor koperasi, koperasi simpan-pinjam (dalam proses), gudang, dan gerai pertanian.
Sejak awal, Kopdes Merah Putih Metuk mengutamakan produk lokal untuk dijual. Beberapa di antaranya adalah beras lokal produksi Metuk, sayur-sayuran, jamu calung, keripik tempe, keripik ketela, keripik kulit lele, telur asin, dan abon.
"Beberapa barang tersebut diterima Kopdes tanpa perlu menyimpan modal terlebih dulu," katanya.
Baca juga: Menkop tegaskan operasi Kopdes Merah Putih bantu kendalikan inflasi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































