Kudus (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman berharap pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi yang mampu menembus ajang internasional, bahkan hingga Olimpiade.
"Dengan semakin banyak agenda seperti PON Bela Diri ini, tentunya bisa melahirkan atlet-atlet berprestasi. Syukur jika ada yang bisa menembus Olimpiade sehingga menjadi kebanggaan kita," ujar Marciano Norman didampingi Wakil Ketua Umum KONI Pusat Mayjen (Purn) Suwarno di Djarum Arena Kaliputu, Kudus, Selasa.
Marciano mengungkapkan hingga saat ini sekitar 30 persen medali yang diraih Indonesia di ajang-ajang internasional seperti SEA Games berasal dari cabang olahraga bela diri. Ia optimistis melalui penyelenggaraan PON Bela Diri yang rutin, prestasi tersebut akan meningkat di tingkat yang lebih tinggi.
Baca juga: Ketum KONI Pusat apresiasi PON Bela Diri 2025 Kudus
"Saya rasa ke depan porsinya tidak hanya 30 persen di SEA Games, tapi juga bisa meningkat ke Asian Games, dan suatu hari nanti kita berharap ada atlet-atlet bela diri Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade," ujarnya.
Marciano juga menyoroti peran besar media dalam kesuksesan penyelenggaraan PON Bela Diri 2025. Karena pemberitaan yang masif telah memperkenalkan atlet-atlet daerah yang sebelumnya belum dikenal ke publik nasional.
"Peran media di PON Bela Diri ini sangat besar dan positif. Berita tentang PON Bela Diri mudah diakses, dan kita bisa melihat banyak atlet daerah mulai dikenal masyarakat karena prestasinya. Ini sangat membantu dalam membangun motivasi atlet lainnya," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Marciano menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan PON Bela Diri 2025, terutama kepada Djarum Foundation yang berkolaborasi langsung dengan KONI Pusat dalam penyelenggaraan event tersebut.
"Event ini merupakan yang pertama di mana KONI berkolaborasi dengan Djarum Foundation. Dukungan masyarakat Kudus luar biasa, terlihat sejak upacara pembukaan hingga kirab menuju alun-alun Kudus yang diikuti ribuan warga," ujarnya.
Marciano juga mengapresiasi keramahan masyarakat Kudus terhadap para atlet dari 38 provinsi yang berlaga. Diharapkan para atlet yang datang bisa mengenal budaya lokal sekaligus menikmati keindahan kota Kudus.
Baca juga: Jateng unggul sementara perolehan medali sambo di PON Bela Diri Kudus
"Selain bertanding, para atlet juga bisa berinteraksi dengan masyarakat, mencicipi kuliner khas seperti soto Kudus, bahkan berziarah ke makam Sunan Kudus atau Sunan Muria. Ini menambah kesan positif bagi penyelenggaraan event olahraga nasional ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Marciano menyebut PON Bela Diri akan dijadikan agenda rutin dua tahunan, sebagai upaya pembinaan berkelanjutan bagi cabang olahraga bela diri di Indonesia.
"Insyaallah PON Bela Diri ini akan kita gelar setiap dua tahun sekali. Ke depan kita evaluasi agar pelaksanaannya lebih baik, sekaligus bisa menjadi bagian dari kejuaraan nasional atau babak kualifikasi untuk PON berikutnya," ujarnya.
Ia juga berharap penyelenggaraan berikutnya di tahun 2027 dapat berlangsung lebih meriah dengan partisipasi yang lebih luas dan prestasi yang meningkat.
"Saya berharap pada PON Bela Diri kedua nanti, Kudus akan kembali berguncang karena prestasi atletnya semakin menjanjikan, partisipasinya semakin besar, dan dukungan medianya semakin kuat," ujarnya.
Baca juga: Vina sumbang emas perdana kempo untuk Lampung di PON Kudus
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































