Komisi IV DPR RI ajak pemda alokasi lahan bangun gudang Bulog

9 hours ago 1
“Kami imbau bupati dan wali kota supaya mengalokasikan tanah khusus untuk dibuatkan gudang. Ini bukan untuk Bulog tapi kepentingan masyarakat,”

Gianyar, Bali (ANTARA) -

Komisi IV DPR RI mengajak pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia untuk mengalokasikan lahan guna membangun gudang Bulog sehingga memastikan ketersediaan dan kualitas pasokan.

“Kami imbau bupati dan wali kota supaya mengalokasikan tanah khusus untuk dibuatkan gudang. Ini bukan untuk Bulog tapi kepentingan masyarakat,” kata Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto kepada ANTARA di sela meninjau kondisi stok beras di gudang Bulog, Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa.

Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan anggaran untuk mendirikan gudang logistik tersebut.

Namun, lanjut dia, masih terkendala belum ada lahan untuk mengakomodasi pembangunan gudang tersebut di beberapa daerah di tanah air.

Dengan adanya tambahan gudang baru, lanjut dia, maka hasil petani dapat diserap dan ditampung oleh BUMN pangan itu.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memaparkan hingga saat ini sudah ada 34 lokasi di tanah air yang dalam proses hibah lahan dari pemerintah daerah.

Sedangkan, lanjut dia, ada 37 lokasi yang belum ada lahan untuk membangun gudang baru.

Salah satu daerah yang rencananya dibangun gudang baru itu yakni di Kabupaten Jembrana, Bali.

“Di Bali, kami rencana di Jembrana (gudang) tambahannya. Kami mohon segala hormat Kepala Dinas Pertanian dikomunikasikan kepada gubernur dan bupati Jembrana,” ucapnya.

Selain gudang, pihaknya berencana membangun pengolahan beras premium di kabupaten itu dengan kualitas lebih bagus atau rice to rice.

“Kalau penggilingan yang dimiliki masyarakat hanya pecah kulit, sehingga hasil kurang bagus, masih kuning untuk rice to rice yang kami bangun menjadi beras premium,” ucapnya.

Saat ini, lanjut dia, pihaknya dalam tahap berkoordinasi dengan pemerintah daerah di tanah air agar menghibahkan lahannya untuk pembangunan gudang baru.

Ada pun minimal lahan tersebut, kata dia, seluas tiga hektare untuk satu gudang yang di dalamnya juga mencakup alat kelengkapan pascapanen dan memungkinkan kendaraan besar untuk bermanuver.

“Kami sarankan lahan itu dihibahkan ke kami untuk bangun gudang. Posisinya tidak di dalam kota tapi di pinggir kota dan kalau bisa dekat lahan pertanian sehingga biaya tidak terlalu besar,” ucapnya.

Dirut Bulog menambahkan pihaknya sebelumnya mendapatkan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk pembangunan 100 gudang baru dengan tambahan anggaran dari pemerintah pusat untuk investasi pembangunan gudang itu mencapai Rp5 triliun.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |