KJRI Johor Bahru dan BP3M Kepri fasilitasi deportasi 230 PMI

23 hours ago 8
...Rata-rata mereka dipulangkan karena melakukan kesalahan imigrasi, ada yang over stay, dan tidak punya izin tinggal

Batam (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru bersama BP3MI Kepri memfasilitasi pemulangan deportasi 230 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Kamis.

Pelaksana Fungsi Konsuler KJRI Johor Bahru Leny Marlina ditemui di Pelabuhan Batam Center mengatakan pemulangan PMI kali ini jumlah terbanyak di sepanjang 2025.

"Total hari ini KJRI bantu memulangkan 230 PMI atau warga negara Indonesia dari Malaysia, ini jumlah terbesar sepanjang tahun 2025 ini sehingga kami memulangkan dari dua pelabuhan yang berbeda," katanya.

Dia menjelaskan, 230 PMI tersebut diberangkatkan dari dua pelabuhan berbeda, yakni pemberangkatan pertama pukul 11.45 waktu Malaysia, membawa 81 PMI terdiri atas 48 pria dan 33 wanita, yang pulang secara mandiri dari Pelabuhan Internasional Stulang Laut Johor menuju Batam.

Baca juga: Pemerintah antisipasi potensi deportasi WNI di AS

Lalu pemulangan pukul 12.30 waktu setempat membawa 149 orang (109 pria, 34 wanita, 2 anak laki-laki dan 5 anak perempuan) dari Pelabuhan Internasional Pasir Gudang Johor.

Deportan sebanyak 230 orang ini, kata dia, berasal dari tujuh Depot Imigrasi atau Rumah Detensi Imigrasi di Semenanjung Malaysia. Ketujuh depot itu, yakni Depot Imigrasi Bukit Jalil, Kuala Lumpur sebanyak 39 orang; Depot Imigrasi Lenggeng, Negeri Sembilan sebanyak 19 orang; Depot Imigrasi Tanah Merah, Klantan sebanyak enam orang.

Kemudian, Depot Imigrasi Langkat, Perak sebanyak 24 orang; Depot Imigrasi Baranang, Selangor sebanyak 23 orang; Depot Imigrasi Semenyih, Selangor sebanyak 7 orang, dan Depot Imigrasi Pekan Nenas, Johor sebanyak 112 orang.

Menurut Leny, 230 PMI tersebut dideportasi karena melakukan sejumlah pelanggaran di antaranya terkait keimigrasian.

"Rata-rata mereka dipulangkan karena melakukan kesalahan imigrasi, ada yang over stay, dan tidak punya izin tinggal," ujarnya.

Baca juga: KJRI Johor Bahru fasilitasi 150 WNI yang dideportasi dari Malaysia

Tim KJRI Johor Bahru mendampingi secara langsung pemulangan dua gelombang PMI tersebut, hingga memastikan seluruhnya tiba di shelter P4MI untuk pendataan dan pemulangan ke daerah asal.

Leny menyebut, sejak Januari 2025 hingga kini, KJRI Johor Bahru telah memfasilitasi pemulangan sebanyak 2.926 WNI.

"Di Malaysia saat ini masih banyak WNI yang akan dipulangkan dan itu prosesnya bertahap," ujarnya.

Staf Perlindungan BP3MI Kepri, Indra D Putra mengatakan 230 PMI deportasi ini langsung dibawa ke Shelter P4MI Kota Batam untuk dilakukan pendataan guna pemulangan ke daerah asal.

Menurut dia, mengatasi keterbatasan daya tampung Shelter, pihaknya menyegerakan melakukan pendataan, apabila dari PMI ada yang sudah memiliki tiket dan dijemput pihak keluarga dapat langsung dipulangkan tanpa menunggu di shelter.

Baca juga: Menko Yusril antisipasi kebijakan imigrasi baru AS cegah deportasi WNI

"Nanti kami kondisikan, bisa selesai malam ini jika dijemput keluarga bisa langsung dijemput, kalau ada yang mau pulang langsung kami fasilitasi," katanya.

Darius Damanik (45), warga asal Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara, dideportasi setelah menjalani persidangan terkait kasus narkoba di Malaysia.

Dia mengaku sudah menjalani penahanan di penjara selama 10 bulan dan tiga bulan di camp (rumah detensi).

"Saya ke Malaysia mau kerja kapal nangkap ikan tahun 2024, entah kenapa saya difitnah bawa narkoba, padahal bukan punya saya. Saya ditahan 10 bulan, dan di camp tiga bulan," kata Darius.

Selama ditahan Darius kehilangan kontak dengan keluarganya, karena ponsel miliknya ikut disita. Hingga deportasi berlangsung, dirinya tidak bisa menghubungi pihak keluarga dan berharap difasilitasi pulang ke kampung halaman.

Selama periode 2025 ini, BP3MI Kepri telah menerima pemulangan pada tanggal 19 April sebanyak 100 PMI deportasi. Kemudian tanggal 10 April sebanyak 96 orang. Lalu, tanggal 6 Maret sebanyak 44 orang, akhir Februari dipulangkan 150 orang lewat Tanjungpinang, selanjutnya tanggal 6 Februari ada 150 orang, tanggal 5 Februari sebanyak 80 orang, tanggal 9 Januari ada 129 orang, dan 17 Januari ada 37 orang.

Kemudian, Kamis (8/5) sebanyak 105 orang, Sabtu (17/5) sebanyak 115 orang, dan Kamis (22/5) sebanyak 72 orang.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |