Jakarta (ANTARA) - Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta menekankan pentingnya status keterbukaan informasi bagi suatu badan publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis mengatakan apabila sudah berstatus informatif, pengelolaan informasi juga akan lebih mudah.
"Nilai informatif ini jangan hanya dipandang sebagai angka, tetapi sebagai paradigma pembenahan untuk mempercepat pencapaian visi dan misi," kata dia.
Baca juga: KI DKI tegaskan pentingnya sinergi dengan lembaga pemeriksa keuangan
Keterbukaan informasi publik juga penting dalam pembangunan Zona Integritas.
Menurut Ara, kunci utama keterbukaan informasi, khususnya dalam Zona Integritas terletak pada beberapa indikator keberhasilan, salah satunya kualitas layanan informasi.
Selain itu, keberadaan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang aktif dan partisipasi publik akan berdampak nyata dalam memberikan akses informasi yang akurat dan cepat kepada masyarakat.
"Dalam evaluasi dan monitoring (e-monev), predikat informatif bisa menjadi indikator yang disinergikan dengan Zona Integritas,” jelasnya.
Menurut dia, Komisi Informasi berperan sebagai pendorong, sementara badan publik sendiri yang akan merasakan manfaat ketika mencapai status informatif.
Baca juga: KI DKI sampaikan rekomendasi hasil E-Monev 2024 ke Biro ORB
Pada Kamis ini, Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi (ORB) Provinsi DKI Jakarta mengadakan sosialisasi dalam rangka memperkuat keterbukaan informasi publik dalam pembangunan Zona Integritas.
Ketua Subkelompok Reformasi Birokrasi Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi (ORB) Provinsi DKI Jakarta, Taufik Marhendra berharap kolaborasi antara Biro ORB dengan Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta semakin memperkuat implementasi keterbukaan informasi publik demi tata kelola pemerintahan yang lebih baik dan terpercaya.
Kegiatan tersebut diikuti berbagai perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di DKI Jakarta.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
