Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk meneguhkan peran pesantren untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Khofifah di Pondok Pesantren An-Nur II Al Murtadlo, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan, untuk melahirkan SDM unggul mengejar target Indonesia Emas, maka dibutuhkan penguatan ekosistem pendidikan di pesantren dan hal itu yang menjadi fokus dari pemerintah provinsi.
"Ke depan, insya Allah kami fokus pada program beasiswa STEM atau Science, Technology, Enginering and Mathematics yang akan dikembangkan untuk SANTRI UNGGUL," kata Khofifah.
Penguatan ekosistem pendidikan di pesantren, kata dia, menjadi suatu keharusan, terlebih Provinsi Jawa Timur memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren dan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 43 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Perda Nomor 3 Tahun 2022.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga telah menjalin kemitraan dengan 138 perguruan tinggi sebagai penyelenggara "Beasiswa Pemprov Jatim".
Baca juga: Hari Santri, Bupati Situbondo ajak ASN makan nasi "tabhek" ala santri
Beasiswa Pemprov Jatim untuk kader pesantren dan diniyah ini telah mencapai 6.876 penerima manfaat dan per Agustus 2025 sebanyak 4.168 dari total penerima tersebut telah berhasil lulus sebagai SDM Ahli yg berpendidikan Doktor, Magister, dan Sarjana.
"Langkah tersebut menjadi bentuk nyata komitmen Pemprov Jatim dalam memperkuat ekosistem pesantren sebagai pilar pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat," ujar dia.
Selain ilmu pengetahuan, Khofifah menegaskan bahwa pembangunan SDM unggul juga untuk mencapai target Indonesia Emas juga membutuhkan penguatan penanaman dan pemahaman ideologi Pancasila.
"Kemudian, berbudaya Bhinneka Tunggal Ika, berilmu tinggi, berakhlak mulia, dan tumbuh serta berkembang dari bumi Jawa Timur," ucapnya.
Oleh karena itu, mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional perlu dijadikan fondasi bagi para santri di setiap pondok pesantren supaya terus bekerja keras mengembangkan pengetahuan guna mewujudkan cita-cita untuk membangun kemajuan peradaban bangsa.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengingatkan kepada para santri untuk memiliki daya saing dan bersifat adaptif.
Baca juga: Hari Santri, Pemkab Banyumas berdayakan pesantren di sektor produktif
"Semangat pesantren adalah kesempurnaan keberadaban, semangat pesantren adalah membangun kegotongroyongan serta kemandirian. Bawalah semangat pesantren hingga tingkat internasional dengan tetap menjaga akhlaqul karimah," tutur dia.
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































