Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar akan berangkat ke Makkah bersama Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai Amirul Hajj (Pemimpin Misi Haji) untuk memberikan masukan kesehatan bagi para jamaah haji Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Taruna mengatakan bahwa Amirul Hajj sejatinya adalah panggilan untuk melayani tamu-tamu Allah. Adapun Taruna melakukan inisiatif itu guna memastikan kelancaran ibadah haji.
“Saya bersama 14 orang bertugas menjadi pelayan, hamba Allah. Sebagai Kepala BPOM, ini tugas kenegaraan yang berat,” jelasnya saat kegiatan Kajian Islam dan Doa Bersama Keutamaan Bulan Dzulhijjah di Masjid As-Salam BPOM, Selasa.
Lebih lanjut, Ia menyebut ibadah haji bukan hanya ibadah spiritual, tapi ibadah fisik yang berat. Karena itu, katanya, pelayanan terhadap jemaah haji sangat penting untuk mengawal kesehatan selama beribadah.
Baca juga: BPOM luncurkan subsite KataBPOM perkuat KIE lawan hoax-misinformasi
"Kesehatan yang prima sangat dibutuhkan, salah satunya dengan menjaga asupan makanan yang aman dan bergizi sepanjang pelaksanaan ibadah haji. Begitupun obat dan suplemen kesehatan yang diperlukan selama di Tanah Haram," dia menuturkan.
Karena itu, pihaknya berharap BPOM bisa mendapatkan kuota petugas haji lebih banyak. Petugas BPOM di lapangan dapat berkontribusi penting dalam mengawal ketersediaan obat dan makanan yang aman dan bermutu bagi jemaah haji Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar juga menyampaikan 3 hal yang menjadi esensi ibadah haji. Pertama, kita belajar tentang keikhlasan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya yang telah dinantikan puluhan tahun.
“Di situ kita melihat sifat tawadunya Nabi Ibrahim melaksanakan itu,” ujarnya.
Baca juga: BPOM upayakan inovasi jamu jadi fitofarmaka guna lengkapi layanan RS
Kedua, sifat berserah diri Nabi Ismail menerima perintah Allah yang turun kepada ayahnya.
“Kita tahu bagaimana Nabi Ismail menerima perintah itu dengan konteks berserah diri kepada Allah, walaupun pada akhirnya bukan beliau yang disembelih, tapi hewan yang disembelih,” ujarnya.
Ketiga, yakni aspek kehewanan ini yang dihilangkan yakni egoisme dan berpikir dengan nafsu. Terakhir, Taruna Ikrar menyampaikan permohonan maaf dan doa agar perjalannya dalam menjalankan amanat sebagai Amirul Hajj lancar.
“Saya mohon maaf atas kekurangan yang sengaja dan tidak sengaja. Saya mohon doa agar diberi kelancaran, dimudahkan, dan sehat sampai balik ke tanah air. Semoga jadi haji yang mabrur,” ujarnya.
Baca juga: Menag: Bukan hanya Indonesia yang masih menunggu visa haji furoda
Baca juga: Anggota DPR usul Badan Haji jadi kementerian guna perbaiki tata kelola
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025