Kementerian UMKM menegaskan ekosistem kondusif genjot rasio wirausaha

1 week ago 9
Ekosistem bisnis wirausaha yang kondusif akan mendorong lahirnya wirausaha by design bukan hanya tumbuh secara alami, tetapi juga dibentuk melalui strategi yang terencana.

Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menegaskan ekosistem yang kondusif berperan menggenjot peningkatan rasio kewirausahaan di Indonesia.

"Ekosistem bisnis wirausaha yang kondusif akan mendorong lahirnya wirausaha by design bukan hanya tumbuh secara alami, tetapi juga dibentuk melalui strategi yang terencana," kata Menteri UMKM Maman Abdurrahman di sela forum penguatan ekosistem bisnis wirausaha, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Pemerintah, menurut dia, tidak bisa bekerja sendiri dan perlu sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, dunia usaha, industri, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan iklim usaha yang mendukung lahirnya wirausaha baru.

Ia pun mendorong implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Menteri UMKM meminta pemerintah daerah untuk segera mengadopsi kebijakan tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam memperkuat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

"Saya meminta kepada pemerintah daerah untuk mengimplementasikan kebijakan ini di wilayah masing-masing. Ini merupakan bagian dari tanggung jawab kita bersama dalam memperkuat UMKM sebagai penopang utama ekonomi nasional," katanya pula.

Menteri UMKM lebih lanjut menjelaskan penguatan ekosistem kewirausahaan tidak hanya akan mendorong tumbuhnya pengusaha baru, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk terhubung dengan rantai pasok global.

Harapannya, kata dia lagi, memberikan dampak ekonomi yang jauh lebih besar dibandingkan model bisnis konvensional.

Ia mencontohkan industri farmasi yang memproduksi obat-obatan membutuhkan bahan baku dari berbagai sektor, sehingga potensi itu menjadi peluang UMKM untuk terlibat.

"Ketika UMKM dapat masuk ke dalam rantai pasok tersebut, dampak ekonominya akan jauh lebih besar dari pada jika mereka hanya beroperasi secara konvensional," ujarnya lagi.

Maman juga menyoroti pentingnya pembiayaan salah satunya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai salah satu unsur yang krusial mendongkrak kinerja UMKM.

Dalam waktu dekat, kata dia pula, Presiden Prabowo Subianto akan mengadakan akad massal KUR untuk 800.000 pengusaha UMKM.

Ia mengungkapkan satu pelaku UMKM penerima KUR itu rata-rata mampu menyerap tiga tenaga kerja sehingga diperkirakan akan tercipta sekitar 2,4 juta lapangan kerja baru.

Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian UMKM (sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM) rasio kewirausahaan di Indonesia diperkirakan sebesar 3,47 persen.

Ada pun rasio kewirausahaan menjadi prasyarat Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045, sehingga Indonesia perlu memiliki rasio wirausaha minimal sebesar empat persen dari populasi penduduk.

Baca juga: Menggiring dadu ekonomi kreatif Indonesia

Baca juga: Model wirausaha Zebra cocok untuk kewirausahaan di Indonesia

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |