Batu Bara, Sumut (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Y Moraza mengatakan, Kementerian UMKM mendorong hilirisasi komoditas gambir untuk dikembangkan bersama pengusaha lokal yang nantinya disatukan dalam Rumah Produksi Bersama.
Menurut Helvi, komoditas gambir asal Sumatera Barat, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk turunan.
"Ada masukan kemarin gambir. Karena gambir itu adalah produk spesifik dan Sumatera Barat itu nomor satu di dunia, baik kualitas maupun kuantitas," ujar Helvi di Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu.
Namun demikian, kata Helvi, rencana ini tidak dapat berjalan tanpa peran dari kepala daerah masing-masing.
Ia pun meminta agar pemerintah daerah memiliki inovasi untuk pengembangan komoditas lokal. Kementerian UMKM, selaku pemerintah pusat hanya berperan sebagai fasilitator.
"Mereka menganalisa potensi lokalnya, kemudian mereka menyusun konsep itu, mereka datang kepada kita. Nah tentu dalam hal ini perencanaan yang bagus, kemudian anggaran kami yang memadai, kemudian kesungguhan pemerintah daerahnya untuk menjalankan, tiga faktor ini kuncinya," kata Helvi.
Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM membangun pengelolaan terpadu berupa Rumah Produksi Bersama (RPB). Adapun tempat pengelolaan ini, yakni RPB Komoditas Jahe Biofarmaka di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, RPB Komoditas Kelapa di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dan RPB Sapi Potong di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya, RPB Komoditas Cabe di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, RPB Komoditas Kulit di Kabupaten Garut, Jawa Barat, RPB Komoditas Rotan di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, RPB Komoditas Susu di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, RPB Komoditas Cokelat di Kabupaten Jembrana, Bali serta RPB Komoditas Bambu di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Lebih lanjut, RPB Komoditas Karet di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dan RPB Komoditas Garam di Kabupaten Pangajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan. Kementerian UMKM tahun ini, juga membangun lima RPB di Provinsi Aceh untuk Komoditas Nilam.
Asisten Deputi Pengembangan dan Rantai Pasok Kementerian UMKM Ali mengatakan dari 16 RPB yang sudah dibangun, baru tiga yang diresmikan yakni RPB Komoditas Coklat di Kabupaten Jembrana, Bali, RPB Komoditas Kulit di Kabupaten Garut dan RPB Komoditas Cabai di Kabupaten Batu Bara.
Menurut Ali, peresmian RPB baru dapat dilakukan ketika ekosistem bisnis tersebut sudah berjalan.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024