Kemenkes: Fasilitas produksi CT scanner RI kuatkan ketahanan kesehatan

3 months ago 37

Jakarta (ANTARA) - Fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia dan industri agar ekosistem alat kesehatan Indonesia yang berkelanjutan tercipta, sehingga memastikan ketahanan kesehatan nasional.

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia mengatakan transfer teknologi sehingga bisa menciptakan CT scanner sendiri saja tidak cukup. Menurutnya, agar ekosistem alat kesehatan itu berjalan lancar perlu ada pengembangan sumber daya manusia, rantai pasok, serta kesiapan bahan baku.

"Karena seperti ayam dan telur. Industri bahan baku alat kesehatan tidak memproduksi kalau belum ada user-nya, belum ada industri alat kesehatan yang memakai. Sebaliknya, industri alat kesehatan tidak bisa memproduksi dalam negeri kalau tidak ada bahan bakunya," kata Rizka dalam peluncuran Fasilitas Produksi CT Scanner Pertama di Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Kemenkes, kata dia, berperan sebagai penghubung antara industri kesehatan dan industri bahan baku, contohnya industri logam, kelistrikan, dan lain-lain, guna memastikan berkembangnya serta berlanjutnya ekosistem tersebut.

Baca juga: Kemenkes bantu alkes tunjang peningkatan kualitas RS di Papua Barat

"Sebagai contoh beberapa saat yang lalu, baru-baru saja, sumber bahan baku alat kesehatan plastik medical grade mengalami penurunan penggunaan. Nah ini kita harus cari sebabnya apa," katanya.

Contoh kasus itu, katanya, menyoroti pentingnya sinkronisasi dari hulu hingga ke hilir agar ekosistem alat kesehatan berjalan lancar, sehingga ketahanan kesehatan nasional dapat tercapai.

Rizka melanjutkan Indonesia memiliki berbagai industri, seperti logam medical grade, besi, dan lainnya. Keberadaan industri alat kesehatan, seperti fasilitas produksi CT scanner itu, ujarnya, mampu meningkatkan kinerja ragam industri bahan baku tersebut.

Baca juga: Kemenkes dorong produksi alkes dalam negeri masuk pasar dunia

Dalam kesempatan itu dia menjelaskan tantangan Indonesia saat ini adalah masih ketergantungan pada produk alat kesehatan impor.

Dia menyebutkan Kemenkes berencana untuk menyuplai sebanyak 306 CT scanner pada 2025-2027. Menurutnya, ini adalah peluang bagus bagi industri untuk memproduksi barang tersebut, dan pihaknya akan berupaya untuk memprioritaskannya.

Dia berharap dengan produksi CT scanner yang dilakukan secara domestik, harga alat kesehatan semakin turun dan produksi dalam negeri juga semakin efisien. Dia menilai hal ini dapat memperluas cakupan skrining dan diagnostik bagi publik.

Baca juga: Kurangi impor, Kemenkes jalin kerja sama produksi alkes dalam negeri

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |