Indramayu (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) RI mendorong dilakukannya penelitian arkeologi lanjutan di Situs Dampuawang Desa Sudimampir, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, untuk mengungkap sisi historis terkait situs tersebut.
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kemenkebud Restu Gunawan di Indramayu, Minggu, mengatakan potensi arkeologi di kawasan itu sangat besar, setelah sebelumnya Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) IX Jawa Barat melakukan survei awal pada 2023 dan menemukan sebaran temuan masif di 13 titik.
Menurut dia, temuan tersebut berupa fragmen batu bata dan gerabah yang menunjukkan adanya aktivitas peradaban pada masa lampau di wilayah Indramayu.
"Potensi temuan arkeologi di wilayah Kabupaten Indramayu ini sangat besar untuk dilakukan penelitian lanjutan. Alhamdulillah, kami mendapatkan dukungan dari Bupati Lucky Hakim," katanya.
Baca juga: Kemenkebud fokus pada pelestarian warisan budaya nasional pada 2025
Ia menjelaskan penelitian lanjutan itu bisa dilakukan menggunakan teknologi Drone Scanner G4, untuk memetakan struktur bawah tanah tanpa merusak permukaan.
Selain itu, kata dia, metode ekskavasi juga akan diterapkan untuk menyingkap benda-benda bersejarah yang terkubur, guna mendukung kajian arkeologi secara ilmiah.
Ia menyampaikan pelestarian situs ini penting tidak hanya untuk memperkaya khasanah sejarah lokal, namun juga sebagai upaya membangun kesadaran budaya masyarakat.
"Melalui penelitian ini, kita berharap dapat menambah referensi sejarah dan memperkuat identitas budaya Indramayu," ujarnya.
Baca juga: Kemenkebud lanjutkan kajian situs Gunung Padang
Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim memastikan pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh terhadap program penelitian dan pelestarian tersebut.
Ia mengatakan Situs Dampuawang menyimpan nilai sejarah tinggi yang dapat membuka cakrawala baru tentang perjalanan peradaban Indramayu.
"Kami siap memfasilitasi kajian ini sebagai bagian dari menjaga warisan sejarah Kabupaten Indramayu," kata Lucky.
Ia juga berharap hasil penelitian nanti dapat dijadikan bahan edukasi, serta wisata budaya bagi masyarakat setempat.
Baca juga: Kemenkebud repatriasi 828 objek warisan budaya Indonesia dari Belanda
“Situs Dampuawang diyakini sebagai bagian dari jejak peradaban masa lalu yang perlu terus diteliti dan dilestarikan untuk generasi mendatang,” ucap dia.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025