Jakarta (ANTARA) - Penasehat Utama Menteri Kehutanan RI Edo Mahendra mengatakan Indonesia mendukung dan tengah mempelajari secara rinci mekanisme Tropical Forest Forever Faclity (TFFF) yang diusung Brasil sebagai skema pembiayaan inovatif menjaga hutan.
Menurut pernyataan resmi diterima di Jakarta, Jumat, Penasehat Utama Menteri untuk Menteri Kehutanan RI Edo Mahendra dan Silverius Oscar telah bertemu dengan dengan perwakilan Systemic, yang merupakan Project Managemen Office (PMO) TFFF dan penyusun kerangka TFFF dari inisiatif awal sampai dengan terbitnya TFFF versi 3.1, untuk mempelajari lebih lanjut mengenai skema itu.
"Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia menyatakan dukungannya terhadap TFFF sebagai sebuah skema pendanaan inovatif yang mempunyai tujuan mulia untuk menyelamatkan hutan tropis dengan pendekatan ekonomi," ujar Edo.
Baca juga: MenLH: Dukungan pada TFFF bukti Presiden serius turunkan emisi GRK
Ia mengatakan bahwa langkah Indonesia ini dinilai bisa menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan target pengurangan emisi sektor kehutanan melalui program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
TFFF adalah inisiatif mekanisme pembiayaan internasional yang dirancang untuk memastikan keberlanjutan ekosistem hutan tropis sebagai penyerap karbon terbesar di dunia untuk menjaga stabilitas iklim global.
Edo menyebut Indonesia menilai langkah ini sebagai pendorong kolaborasi lintas negara, lintas pemangku kepentingan, dan berbasis masyarakat untuk menjaga keberlangsungan hutan bagi generasi mendatang.
TFFF dirancang untuk memberi insentif berbasis hasil kepada negara-negara tropis guna mencegah deforestasi dan degradasi hutan. Skema ini menggunakan mekanisme blended finance, dimana dana yang digunakan untuk mendukung pelestarian hutan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Mekanisme blended finance merupakan gabungan dana dari publik dan swasta dengan potensi dana jangka panjang hingga 125 miliar dolar Amerika.
Dalam kesempatan diskusi tersebut, perwakilan Systemic menjelaskan bagaimana inisiasi TFFF ini telah dimulai sejak 25 tahun yang lalu, dengan membandingkan sistem pengaturan pendanaan yang telah ada untuk pengelolaan hutan secara lestari.
Dengan segala perbaikannya, kini TFFF memasuki versi terbaru, yaitu 3.1 dengan menekankan perhatian pemanfaatan insentif kepada penduduk asli dan komunitas lokal (Indigenous People and Local Community).
Baca juga: Belm Leader Summit, Indonesia dukung TFFF
Baca juga: Indonesia-Brasil tekankan TFFF sebagai skema pembiayaan iklim inovatif
Sebelumnya, dalam Belem Leader Summit pada Kamis (6/11), Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Perubahan Iklim Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung inisiatif TFFF Brasil untuk mendukung negara-negara berhutan.
"Hari ini saya atas nama Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Indonesia untuk ikut serta dalam Tropical Forest Forever Facility. Ini suatu dana yang didirikan Brasil, Indonesia, dan berbagai negara lainnya, termasuk Democratic Republic of the Congo," kata Hashim.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































