Jakarta (ANTARA) - Kementerian Haji dan Umrah RI memproyeksikan sebanyak 50 ribu calon haji prioritas akan mengikuti skema murur, sebagai langkah untuk menghindari kemacetan serta potensi risiko kesehatan akibat kepadatan dan cuaca ekstrem.
“Strategi murur ini akan tetap kami lanjutkan dengan memberikan prioritas kepada jamaah lanjut usia, disabilitas, dan pendampingnya,” ujar Wamenhaj Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, Selasa.
Murur adalah mekanisme jamaah melintasi kawasan Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, usai wukuf di Arafah, untuk langsung menuju Mina.
Untuk menghindari kesalahpahaman, Kemenhaj akan melakukan sosialisasi sejak di tanah air.
“Terkait teknis pelaksanaan, kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi dan bekerja sama dengan dua syarikah pelayanan umum yang telah kami pilih,” kata dia.
Selain murur, Kemenhaj juga menyiapkan strategi tanazul guna menghindari kepadatan di tenda Mina.
Skema tanazul ini memungkinkan jamaah yang tinggal dekat area Jamarat (lempar jumrah) seperti di wilayah Syisyah dan Nawariyah kembali ke hotel usai melempar jumrah dan tidak menempati tenda di Mina.
Nantinya, Kemenhaj bersama otoritas Saudi akan mengatur penempatan jamaah di hotel-hotel berdasarkan rute pergerakan dan jarak ke wilayah Mina.
“Prinsip keamanan dan kenyamanan jamaah tetap menjadi prioritas agar strategi tanazul dapat direalisasikan tanpa menimbulkan masalah,” ujar Dahnil.
Ia menambahkan kelompok terbang yang akan ditanazulkan akan dipersiapkan sejak di tanah air dan mendapatkan sosialisasi skema secara jelas.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung kelancaran pelaksanaan ibadah haji 2025 serta mengoptimalkan pelayanan bagi seluruh jamaah, terutama kelompok rentan.
Baca juga: PPIH: Tak ada pungutan dalam skema murur dan safari wukuf khusus
Baca juga: 82 anggota JCH Kloter 2 Embarkasi BTH jalani skema murur saat armuzna
Baca juga: Kemenag terapkan skema khusus murur dan tanazul bagi jamaah haji 2025
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































