Kemenekraf imbau pedagang perhatikan sertifikasi halal

5 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu mengimbau para pedagang dan UMKM untuk memperhatikan sertifikasi halal untuk produknya jika akan dijual selama Ramadhan.

"Apalagi menjelang Ramadhan biasanya makanan khas Indonesia dari suku-suku Indonesia itu muncul, lebih baik salah satunya karena kaitan Ramadan sertifikasi halalnya beresin," kata Yuke ketika ditemui awak media di Jakarta, Jumat.

Yuke mengatakan, momen Ramadhan akan banyak bermunculan makanan khas Indonesia yang di jual sebagai penganan berbuka puasa.

"Agar produk yang diberikan ke konsumen berkualitas dan dipercaya, Yuke mengatakan ada baiknya para pedagang dan pengusaha bisnis kuliner mengurus berbagai perizinan terkait usahanya seperti sertifikasi halal dan NIB (Nomor Induk Berusaha)," katanya.

Baca juga: BPJPH inisiasi pengawasan terpadu produk halal jelang Ramadhan

Baca juga: Omzet UMKM selama Sumarak Ramadhan di Sumbar mencapai Rp500 juta

Selain perizinan, makanan yang akan dijual nantinya juga harus memiliki kebersihan atau higienitas yang baik agar tidak muncul masalah kesehatan bagi konsumen yang menikmatinya.

Hal lain yang juga diimbau Yuke adalah kemasan pembungkus makanan yang bisa memberikan kesan menarik dan nilai tambah pada produk yang dijual.

"Yang paling penting kemasan, kemasan itu sangat memberikan warna, memberikan value edit yang bertambah untuk bisa dinikmati oleh konsumen," kata Yuke.

Sementara itu momen Ramadhan juga dimanfaatkan para pedagang “musiman” untuk menjual produknya, mulai dari makanan, perlengkapan salat, hingga perlengkapan rumah tangga yang dijajakan di jalanan atau masjid-masjid.

Pengamat Ekonomi Syariah Adiwarman Karim mengatakan pemerintah perlu membuat aturan kepada pedagang yang berdagang selama Ramadhan agar tidak menimbulkan kemacetan, terlebih seringkali pedagang menjajakan dagangannya hingga menutupi jalanan yang sering membuat kemacetan.

"Kalau dia enggak diatur itu orang malah jadi kayak istilahnya pasar curah, pasar tumpah, malah barang dagangannya semua didorong ke jalanan supaya ada perlambatan orang jalan sehingga orang bisa beli dan sebagainya, jadi memang ini harus di atur supaya tidak menimbulkan masalah baru lagi," kata Adiwarman kepada ANTARA.

Baca juga: Pengamat: Pemerintah perlu atur UMKM yang berjualan saat ramadan

Baca juga: BPOM intensifkan pengawasan makanan dan minuman jelang Ramadhan 2025

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |