Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) berkoordinasi dengan Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dalam upaya pengembangan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI), kata Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar.
Irene menyampaikan hal itu di Jakarta, Kamis, menanggapi pernyataan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan mengenai perekrutan anak-anak muda Indonesia untuk membuat model AI generatif seperti yang dikembangkan oleh DeepSeek dan OpenAI.
"Kalau kita sih dari awal, sebelum di-announce dari kemarin, sudah berkoordinasi. Maka dari itu kan kita di-Magelang-kan supaya koordinasinya jalan," katanya merujuk pada Retret Kabinet Merah Putih di Magelang.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian Ekonomi Kreatif fokus menjaring dan melatih sumber daya manusia yang akan menggunakan teknologi AI untuk menghadirkan solusi di bidang ekonomi kreatif.
"AI sendiri itu kan perlu feeder-feeder juga yang mengajarin AI itu. Contohnya, AI itu bisa berbahasa Indonesia, karena kenapa? Karena kita semua nge-feed bahasa Indonesia ke AI tersebut," kata Irene.
Baca juga: Kemkomdigi eksplorasi DeepSeek untuk pengembangan AI
Baca juga: Pemerintah siapkan regulasi lebih solid tentang pemanfaatan AI
Irene mengemukakan pentingnya menyeimbangkan kehadiran platform-platform AI dengan kesiapan sumber daya manusia yang akan menggunakannya untuk mewujudkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan produk kecerdasan buatan.
"Kita harus bisa mempersiapkan semuanya. Kalau enggak, pincang. Ini namanya zen kan," kata Irene.
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (18/2) menyampaikan bahwa beberapa anak muda Indonesia sudah direkrut untuk mengembangkan kecerdasan artifisial.
"Sekarang ada beberapa anak muda di Indonesia yang kita rekrut, mereka sedang bekerja," katanya.
"Mungkin dalam dua minggu ke depan mereka akan presentasi ke Presiden," kata dia.
Baca juga: Luhut ingin RI buat tandingan DeepSeek dan ChatGPT
Baca juga: Kemkomdigi dan AWS gelar kompetisi inovasi AI bagi siswa SMK
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
