Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan-PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bekerja sama perkuat tata kelola Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata budaya dan spiritual yang inklusif dan berkelanjutan.
Upaya ini sekaligus menjadikan Borobudur sebagai ruang hidup budaya yang menjunjung tinggi nilai pelestarian warisan bangsa.
“Momentum ini merupakan kesempatan yang sangat baik dalam upaya memajukan kebudayaan, dalam hal ini pengelolaan kompleks Candi Borobudur sebagai situs budaya Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo bagaimana situs-situs yang kita miliki untuk dapat dilindungi, dikembangkan, dimanfaatkan, dan dibina sebaik mungkin untuk kebermanfaatan masyarakat luas,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kementerian Kebudayaan lanjutkan penelitian Situs Gunung Padang
Nota kesepahaman ini mencakup pengelolaan kawasan cagar budaya, pengembangan sumber daya manusia dan/atau manajemen serta pertukaran data dan informasi dalam mewujudkan konsep single destination management.
Fadli juga mengatakan bahwa pengelolaan Candi Borobudur dapat dimaksimalkan sehingga mampu menggerakkan perekonomian sekitar. Dengan kerja sama ini, Kementerian Kebudayaan dapat secara optimal menjalankan mandat pelestarian dan penguatan fungsi kebudayaan di Kawasan Borobudur.
Di saat yang sama, InJourney melalui Injourney Destination Management akan menjalankan fungsi pariwisata secara holistik, mengedepankan aspek edukasi, pengalaman autentik, serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Salah satu bentuk pemanfaatan ini adalah program “Borobudur Sunrise”, yang memberi kesempatan kepada pengunjung menikmati keindahan matahari terbit dari puncak Borobudur mulai pukul 4 pagi. Program ini menjadi contoh nilai spiritual dan budaya dapat diintegrasikan ke dalam pengalaman wisata yang mendalam dan bermakna.
Dalam sambutannya, Direktur Utama InJourney Maya Watono, menyampaikan apresiasi atas terbukanya ruang kolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, yang memungkinkan hadirnya skema pengelolaan bersama yang mengedepankan tanggung jawab kolektif terhadap warisan dunia.
COO Danantara Indonesia Dony Oskaria menambahkan bahwa sebagai salah satu destinasi utama Indonesia, Borobudur harus terus dipromosikan secara global.
“Dalam pengelolaan destinasi, kami mengubah parameter KPI untuk InJourney sebagai pengelola kompleks Candi Borobudur yang tidak hanya berfokus pada profit namun juga dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan dan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan Candi Borobudur. Kami juga sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian Kebudayaan yang memperkuat kolaborasi ini serta mendukung penerapan single authority management untuk pengelolaan destinasi yang lebih efektif,” ungkap Dony.
Baca juga: Kemenbud pugar situs Gunung Padang mulai tahun 2025
Baca juga: Kaltim ajukan 17 warisan budaya tak benda ke Kementerian Kebudayaan
Baca juga: Siprus, Etiopia, dan Argentina dalam rangkaian kerja sama budaya RI
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.