Kemdiktisaintek-Komdigi buka peluang kerja sama riset bidang AI

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid membuka peluang sinergi strategis untuk memperkuat kolaborasi pengembangan riset dan sumber daya manusia di bidang kecerdasan buatan (AI).

Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (27/10) itu menjadi tonggak penting dalam menyelaraskan arah kebijakan riset dan inovasi AI agar sejalan dengan kebutuhan nasional serta memperkuat kedaulatan data Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk menyinergikan arah riset nasional agar sejalan dengan kebutuhan strategis negara. Dunia kampus siap menjadi motor utama pengembangan talenta bidang AI yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga paham konteks kebijakan dan industri nasional," kata Mendiktisaintek melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Menteri Brian menyoroti pentingnya percepatan integrasi antara dunia akademik dan industri untuk memastikan hasil riset benar-benar berdampak pada masyarakat.

"Kita harus memastikan bahwa riset tidak berhenti di laboratorium. Kolaborasi ini menjadi momentum bagi kampus dan pemerintah untuk mengubah pengetahuan menjadi solusi konkret bagi bangsa," katanya menegaskan.

Mendiktisaintek menambahkan Indonesia perlu membangun kapasitas riset yang fokus pada model kecerdasan buatan yang sepenuhnya dikembangkan dan dijalankan dengan data, infrastruktur, dan talenta dalam negeri.

Baca juga: Wamenkomdigi sebut generasi muda menaruh minat tinggi kembangkan AI
Baca juga: Menekraf tekankan pentingnya literasi dan etika dalam pemanfaatan AI

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap platform asing seperti yang berpotensi mengakses data strategis nasional.

Sementara itu, Menkomdigi menegaskan bahwa AI bukan hanya sekadar teknologi, melainkan instrumen strategis untuk menjaga kedaulatan digital bangsa.

"Data adalah aset bangsa. Kita tidak boleh terus menjadi konsumen teknologi asing. Pengembangan AI harus kita arahkan agar melindungi kepentingan nasional dan membangun sistem yang berpihak pada Indonesia," ucap Meutya Hafid.

Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) turut memaparkan Program AI Talent Factory, sebuah inisiatif pengembangan talenta digital nasional yang melibatkan akademisi dan praktisi internasional dari Oxford, MIT, serta diaspora Indonesia.

Program ini telah dijalankan di Universitas Brawijaya sebagai kampus percontohan dan akan diperluas ke berbagai universitas di seluruh Indonesia.

Selain pengembangan SDM, kedua kementerian juga sepakat memperkuat kerja sama dalam penelitian terapan di sektor-sektor strategis seperti pertanian, pertahanan, dan ekonomi digital.

Riset tersebut akan diarahkan untuk mendukung kebijakan publik dan inovasi industri, termasuk penggunaan AI dalam keamanan siber, konektivitas satelit nasional, serta pengembangan pusat data.

Baca juga: Kemkomdigi ajak masyarakat berpikir kritis agar bijak memanfaatkan AI
Baca juga: Wamen Stella tekankan manusia tetap jadi penggerak meski terdampak AI

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |