Jakarta (ANTARA) - Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine mengatakan adanya kemajuan teknologi seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) bisa membantu pemerintah dalam menyampaikan pesan penting untuk diketahui masyarakat salah satunya terkait penanganan kanker leher rahim atau HPV.
“Bagaimana caranya kita bisa meningkatkan kesehatan daripada masyarakat kita terutama generasi penerus, kita harus memang bisa lebih pintar untuk meng-create pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada masyarakat lewat berbagai media,” kata Prima dalam acara Kelas Jurnalis Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era Digital di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, saat ini isu kesehatan harus bisa disampaikan dengan bahasa yang dekat dengan masyarakat agar lebih mudah dipahami dan dicerna. Mengoptimalisasi kecanggihan teknologi juga penting dalam menyebarkan pesan positif seperti manfaat vaksinasi HPV dan cara mengendalikan kanker leher rahim.
Baca juga: Kemenkes targetkan 90% anak laki-laki dan perempuan vaksin HPV di 2030
Prima mengatakan derasnya arus informasi seharusnya bisa membantu pemerintah dalam menurunkan angka kesakitan kanker leher rahim karena masyarakat sudah teredukasi bagaimana bahaya kanker HPV dan cara mencegahnya dengan vaksin.
“Kalau semuanya bisa diimunisasi tentu secara signifikan akan kita turunkan angka kesakitannya dan kita tidak perlu keluar uang banyak untuk mengendalikan atau merawat orang-orang yang sudah terdiangosa oleh penyakit yang umumnya datang dalam keadaan telah dan membutuhkan tindakan yang luar biasa,” katanya.
Dia mengatakan pemerintah kerap menghadapi tantangan berbagai informasi tidak benar seputar kesehatan terutama vaksinasi. Seperti pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) yang biasa dilakukan setiap bulan Agustus, gempuran konten terkait efek negatif vaksin yang tidak benar selalu bermunculan.
Baca juga: Dokter sebut penularan virus HPV bukan hanya dari hubungan seksual
Untuk menghadapi hal tersebut, Kemenkes menggencarkan kanal berbasis AI yakni informasi dari media resmi Kementerian Kesehatan berupa aplikasi chat Ngobrolin HPV, chatbot edukasi berbasis AI tentang pentingnya penanggulangan kanker leher rahim dan pentingnya pemberdayaan imunisasi HPV.
Kemenkes juga mengupayakan social media listening untuk mendeteksi segmen negatif dari berbagai media yang dilakukan biro komunikasi. Penggunaan aplikasi WhatsApp juga dilakukan Kemenkes untuk memberikan pengingat bagi nomor yang terdaftar di aplikasi ASIK Satu Sehat, untuk melakukan vaksinasi.
Baca juga: Edukasi vaksin HPV tidak cukup hanya di ruang praktik
Baca juga: Vaksin HPV lindungi mereka yang divaksin maupun yang belum
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































