Kecewa pada AFC, Jepang disebut pertimbangkan keluar

15 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dikabarkan tengah diliputi kekecewaan mendalam terhadap Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan disebut-sebut sedang mempertimbangkan langkah drastis untuk keluar dari organisasi tersebut.

Bahkan, Jepang dispekulasikan berniat membentuk organisasi tandingan bernama Federasi Asia Timur yang berdiri independen dari AFC.

Kabar mengejutkan ini pertama kali diungkap oleh media Irak, UTV, pada 16 Oktober lalu.

Laporan itu menyebut adanya “gerakan serius” di internal sepak bola Jepang untuk memisahkan diri dari AFC.

Baca juga: Indonesia menimba ilmu sepak bola dari Samurai Biru

“Ada gerakan di Jepang untuk menarik diri dari AFC dan mendirikan ‘Federasi Asia Timur’ yang independen,” tulis Football Tribe, mengutip sumber dari laporan tersebut pada Jumat.

Spekulasi ini mencuat setelah meningkatnya ketidakpuasan JFA terhadap berbagai keputusan dan kebijakan AFC yang dianggap tidak transparan dan sarat kepentingan.

AFC dituding terlalu dipengaruhi oleh kekuatan finansial dari Qatar, yang disebut membuat banyak keputusan menjadi tidak adil dan berpihak pada negara-negara Teluk.

Puncak kekecewaan Jepang terjadi setelah serangkaian insiden yang dinilai merugikan klub dan federasi mereka.

Salah satu contoh paling mencolok adalah perubahan format kompetisi Liga Champions Asia Elite (ACLE) 2024/25 secara sepihak menyusul mundurnya klub China, Shandong Taishan.

Baca juga: Jepang ingin mengajukan diri jadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2031

Akibat keputusan mendadak itu, klub Jepang Vissel Kobe yang sebelumnya berada di posisi ketiga justru terlempar ke peringkat kelima dan tersingkir dari kompetisi.

Lebih parah lagi, AFC tetap menjatuhkan denda kepada Kobe atas insiden perkelahian dengan Shandong, meskipun pertandingan tersebut kemudian dibatalkan. Keputusan ini memicu gelombang kritik di Jepang atas dugaan standar ganda dan inkonsistensi AFC.

Ketidakpuasan Jepang juga diperkuat dengan keputusan AFC menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang dinilai tidak mencerminkan prinsip fair play dan terlalu menguntungkan negara-negara Teluk.

Isu ini mendapat perhatian luas di Asia Timur, termasuk di Indonesia. Banyak pihak menilai keluhan yang disuarakan Jepang mencerminkan keresahan serupa yang juga dirasakan PSSI.

Baca juga: Protes PSSI soal wasit dari Kuwait dilaporkan ditolak FIFA dan AFC

Timnas Indonesia sendiri sebelumnya juga memprotes berbagai keputusan kontroversial AFC, mulai dari penunjukan wasit, pembatasan suporter tandang, hingga penentuan lokasi pertandingan yang dianggap tidak netral.

Meski wacana pembentukan “Federasi Asia Timur” masih sebatas spekulasi, langkah Jepang ini membuka babak baru dalam dinamika sepak bola Asia.

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |